Sabtu 18 Apr 2020 13:34 WIB

Marcella Zalianty : Pekerja Seni Butuh Kartu Pra Kerja

Marcella mengungkapkan, banyak pekerja seni harian yang butuh kartu pra kerja.

Rep: Mabruroh/ Red: Nora Azizah
Ketua Umum PB Parfi 56, Marcella Zalianty, menyatakan, banyak pekerja seni harian yang juga membutuhkan kartu pra kerja (Foto: Marcella Zalianty)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum PB Parfi 56, Marcella Zalianty, menyatakan, banyak pekerja seni harian yang juga membutuhkan kartu pra kerja (Foto: Marcella Zalianty)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PB Parfi 56, Marcella Zalianty, menyatakan, banyak pekerja seni harian yang juga membutuhkan kartu pra kerja. Pekerja tersebut, seperti kru film, pekerja panggung, dan bidang seni lainnya.

Karenanya ia meminta pemerintah agar kartu pra kerja juga BLT khusus bukan hanya untuk artis film atau sinetron yang memiliki kontrak dan terdampak covid, namun lebih tepatnya diprioritaskan kepada pekerja seni lainnya yang  menerima upah harian.

Baca Juga

 

"Kita semua saat ini memang membutuhkan dukungan pemerintah melalui lembaga-lembaga terkait. Tetapi kami juga mengimbau, kru atau pekerja yang mendukung pembuatan film dan pekerja seni lainnya yang penghasilannya hilang sama sekali untuk diutamakan diberikan kartu prakerja itu, " ujar Marcella dalam siaran pers, Sabtu (18/4).

Marcella, melanjutkan terkait pelaku industri perfilman lainnya seperti rumah produksi dan pemilik bioskop juga agara diberikan stimulus. Misalnya berupa dukungan pemerintah dalam hal promosi dan lain sebagainya yang bersifat kebijakan ekonomi agar melibatkan mereka.

"Karena jika pelaku industri ini tidak bisa bertahan, maka otomatis lapangan kerja untuk bidang film dan bidang seni lainnya akan terganggu juga pertumbuhan sektor ekonomi kreatif akan sulit ditingkatkan kembali," terangnya.

Marcella mencontohkan, dalam satu produksi film bisa melibatkan 100 sampai 300 kru termasuk aktor dan pekerja kreatif lainnya. Apalagi hingga film tersebut ditayangkan di bioskop-bioskop, memerlukan staff dan pekerja yang jumlahnya setara juga dengan saat produksi.

"Contohnya, informasi dari Badan Perfilman Indonesia dibulan pertama pandemi ini ada sekitar sembilan produksi yang mendadak (harus) terhenti, otomatis ada sekitar 500 pekerja film yang langsung jobless," ungkap Marcella.

Sementara banyak dari pekerja seni dan film yang hidupnya didedikasikan sepenuhnya pada kesenian dan perfilman, mulai dari mengajar, hingga kru yang hidupnya dari shooting ke shooting, dan pangung ke panggung. Marcella menambahkan, saat ini beberapa pelaku seni juga menginsiasi donasi dari para sesama pekerja seni peran.

"Donasi berupa sembako, vitamin dan masker lewat program Dari kita untuk kita" kata Marcella.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement