REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa laporan di dunia menyebutkan perekonomian terpuruk di tengah pandemik Covid-19. Banyak orang kehilangan pekerjaan, hingga usaha yang tutup akibat wabah ini.
Namun, hal berbeda justru dirasakan bos besar Amazon, Jeff Bezos. CEO Amazon ini justru mengalami peningkatan kekayaan selama pandemi COVID-19. Tercatat, kekayaan wirausahawan itu meningkat sebanyak 20 persen atau 24 miliar dolar AS selama empat bulan terakhir.
Bezos memiliki sebanyak 11 persen saham di perusahaan. Peningkatan itu pun membuat kekayaan orang terkaya di dunia sejak 2017 itu menjadi 138 triliun dolar AS.
Dilansir di laman The Guardian, Jumat (17/4), perubahaan gaya hidup belanja para konsumen selama pandemi membuat permintaan secara virtual dari rumah menjadi lebih banyak. Lonjakan permintaan mendorong bisnis Amazon justru naik.
Harga saham Amazon pun naik 5,3 persen. Nilai itu mencapai rekor tertinggi pada Selasa (14/4).
Ketika pandemi COVID-19 pertama kali menyebar di AS, Bezos menyelamatkan diri dari kerugian yang lebih besar dengan menjual sebagian besar sahamnya. Dia kemudian mendapat manfaat dari reli pasar saham tiga hari terbaik sejak 1933.
Reli akhir membantu harga saham Amazon memulihkan hampir semua kerugiannya pada bulan Maret. Akan tetapi, meningkatnya permintaan itu terjadi di tengah kontroversi yang berkembang. Kontroversi itu mengenai penanganan pengecer terhadap wabah coronavirus.
Meski bisnis naik, Amazon juga diterpa skandal terkait kematian karyawannya akibat Covid-19. Kemudian muncul pernyataan dari pegawainya bahwa keamanan kesehatan di bagian gudang Amazon tidak menjamin pekerja.
Amazon pun menjawab tudingan tersebut dengan menerapkan protokol kesehatan di bagian gudang. Terlepas dari ketegangan itu, raksasa ritel itu juga mengumumkan akan melanjutkan pengiriman yang tidak penting di gudang-gudang di seluruh negeri. Di mana hal itu dihentikan sementara karena prioritas permintaan pasokan medis dan sanitasi atau makanan lainnya.
Amazon juga telah mempekerjakan 100.000 pekerja tambahan AS untuk mengatasi permintaan. Tercatat mereka akan mempekerjakan 75.000 lagi. Menurut Bloomberg Billionaires Index, Bezos adalah salah satu dari sedikit miliarder yang telah melihat peningkatan kekayaan bersihnya sejak awal 2020.