REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Ketua Harian Children Crisis Center Lampung Syafrudin mengatakan edukasi pencegahan Covid-19 terhadap anak harus menggunakan metode yang menyenangkan dan sederhana. Tujuannya agar tidak mempengaruhi psikis anak.
"Dalam memberi pemahaman mengenai Covid-19 kepada anak harus menggunakan metode yang simpel, jangan sampai membuat anak kawatir dan takut," ujar Syafrudin di Bandarlampung, Rabu (8/4).
Penyampaian pesan mengenai pandemi Covid-19 pada anak tidak bisa disamakan dengan penyampaian pesan kepada orang dewasa. "Antara orang dewasa dan anak tidak dapat disamakan sebab pola komunikasinya pun berbeda, sebab anak membutuhkan bahasa yang lebih mudah dimengerti," katanya.
Menurutnya, cara tepat mengedukasi anak di tengah pandemi Covid-19 dapat dilakukan dengan menyisipkan pesan kesehatan saat melakukan kegiatan keseharian.
"Saat ini semua anak berada di rumah sesuai anjuran pemerintah, dan hal tersebut dapat menjadi salah satu kesempatan baik bagi orang tua untuk menyampaikan pesan edukatif tentang Covid-19 di sela melakukan aktivitas keseharian," katanya.
Menurutnya, dengan penyampaian yang mudah dan menyenangkan akan membuat psikis anak tidak terganggu, sebab pandemi Covid-19 secara tidak langsung dapat membuat anak mengalami kekhawatiran berlebih.
"Bila dilakukan dengan menyenangkan seperti menyisipkan pesan mencuci tangan dan menggunakan masker melalui lagu, sehingga psikis anak tidak terganggu akibat trauma dan ketakutan, melainkan akan membentuk edukasi yang melekat dan menjadi kebiasaan keseharian anak," katanya.