REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian negara menerapkan aturan untuk memisahkan ibu terinfeksi Covid-19 dengan bayi yang baru dilahirkan. Pemisahan ini tentu menghambat ibu penderita Covid-19 untuk memberikan air susu ibu (ASI) kepada bayinya.
"Padahal, kita ketahui virus (SARS-CoV-2 penyebab Covid-19) tidak bertransmisi lewat ASI," jelas Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) periode 2018-20123 Nia Umar IBCLC dalam diskusi daring yang diselenggarakan Kios Ojo Keos melalui platform Instagram.
Nia mengatakan, saat ini badan dunia seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperbolehkan ibu terinfeksi Covid-19 untuk menyusui bayi mereka. Seperti dilansir Medscape, beberapa ahli juga mengungkapkan bahwa pemisahan ibu dengan status terkonfirmasi atau suspect Covid-19 dari bayi mereka tidak didukung oleh bukti ilmiah.
Menurut anjuran WHO, lanjut Nia, ibu bisa dipisahkan dari bayi yang baru dilahirkan bila kondisi sang ibu tampak kesusahan. Misalnya, kondisi sakitnya membuat sang ibu tidak kuat.
"Itu pun masih bisa diupayakan untuk memerah. ASI perah itu lalu diberikan oleh orang lain yang kondisinya sehat (kepada bayi), tidak menggunakan dot. Panduannya jelas sekali dari WHO," ujar Nia.
Seperti dilansir dari laman resmi WHO, WHO menegaskan bahwa ibu penderita Covid-19 bisa menyusui bayi mereka. Ada tiga hal yang perlu dilakukan ibu penderita Covid-19 bila ingin menyusui bayi mereka.
Salah satunya adalah menerapkan higienitas pernapasan selama menyusui. Salah satunya dengan cara menggunakan masker ketika menyusui bayi.
Selain itu, ibu juga dianjurkan untuk mencuci tangan, sebelum dan setelah menyentuh bayi. Ibu juga dianjurkan untuk membersihkan dan memberikan disinfektan pada permukaan yang mereka sentuh.
"Jadi yang ibu harus lakukan adalah harus menjaga higiene, pakai masker, cuci tangan yang bersih, menjaga kebersihan lebih hati-hati," jelas Nia.
Oleh karena itu, ibu penderita Covid-19 sebaiknya tetap mempertimbangkan untuk melanjutkan pemberian ASI bagi bayi mereka. Karena, ada beragam manfaat baik dari ASI yang mungkin tidak bisa didapatkan bayi bila ibu tidak melanjutkan pemberian ASI. Selain itu, WHO juga mengungkapkan bahwa virus penyebab Covid-19 (SARS-CoV-2) tidak ditemukan di cairan ketuban dan ASI.
Seperti diungkapkan WHO, menyusui dapat melindungi bayi baru lahir dari sakit. Menyusui juga merupakan upaya yang efektif untuk mencegah beragam penyakit menular pada bayi karena ASI dapat memperkuat sistem imun dengan cara menyalurkan antibodi dari ibu kepada bayi.
Mendapatkan semua manfaat baik dari ASI ini merupakan kesempatan yang tak bisa diulang. Oleh karena itu, Nia berharap rekomendasi WHO terkait menyusui ini juga bisa diterapkan untuk para ibu penderita Covid-19 di Indonesia.
"Karena, menyusui ini kan proses yang nggak bisa diulang," ungkap Nia.