Rabu 08 Apr 2020 11:05 WIB

Teknik Pernapasan Pelega Sesak, Termasuk karena Covid-19

Ketika sesak, cobalah teknik pernapasan yang dipraktikkan JK Rowling ini.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Sesak napas. Dr Sarfaraz Munshi dari Queen's Hospital, Inggris, membagikan video yang memperlihatkan teknik pernapasan pelega sesak.
Sesak napas. Dr Sarfaraz Munshi dari Queen's Hospital, Inggris, membagikan video yang memperlihatkan teknik pernapasan pelega sesak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Video yang dibagikan Dr Sarfaraz Munshi dari Queen's Hospital, Inggris belakangan menjadi viral. Orang banyak menontonnya setelah penulis novel Harry Potter, JK Rowling, mengajak para pengikutnya di Twitter untuk menyimak latihan teknik pernapasan yang diajarkan Munshi.

"Saya melakukan ini atas saran suami (yang seorang) dokter," kata Rowling di Twitter.

Baca Juga

Rowling mengatakan, dia merasa jauh lebih baik setelah menerapkan teknik pernapasan yang diajarkan Munshi. Selama dua pekan terakhir, Rowling mengaku merasakan beragam gejala yang menjurus ke Covid-19, termasuk sesak napas.

"Selama dua pekan terakhir saya merasakan semua gejala C19 (meskipun belum dites)," tulis Rowling melalui akun Twitter pribadinya, seperti dilansir Times Now News.

Dalam cicitan tersebut, Rowling juga mengatakan, ia kini tak lagi merasakan gejala-gejala pernapasan Covid-19. Dia meyakini bahwa dirinya sudah benar-benar pulih.

"Teknik ini banyak membantu," jelas Rowling.

Dalam video tersebut, Munshi mengatakan teknik pernapasan ini dilakukan oleh kepala perawat Sue Elliot setiap hari. Munshi mengatakan teknik pernapasan ini bisa membantu pasien Covid-19 untuk memasukkan udara dalam jumlah yang cukup hingga ke dasar paru-paru.

"Ketika Anda memiliki sebuah infeksi aktif, Anda perlu mendapatkan udara dalam jumlah yang baik ke dalam dasar paru-paru," ujar Munshi.

Untuk bisa mencapai ini diperlukan teknik pernapasan yang tepat. Munshi mengatakan teknik pernapasan ini sebaiknya dilakukan oleh pasien-pasien Covid-19 sejak awal terinfeksi. Orang-orang yang belum terinfeksi Covid-19 juga boleh melakukan teknik pernapasan ini.

Teknik pernapasan yang dicontohkan Munshi hanya terdiri dari langkah-langkah sederhana. Langkah pertama adalah mengambil napas yang dalam melalui mulut sebanyak lima kali. Setiap kali bernapas, tahan selama lima detik sebelum menghembuskan kembali napas tersebut.

Pada napas keenam, tarik kembali napas dalam-dalam dan tahan selama lima detik. Setelah itu, keluarkan napas tersebut sambil melakukan batuk yang besar. Jangan lupa untuk menutup mulut saat melakukan batuk.

Lakukan langkah napas pertama sampai keenam ini sebanyak dua kali. Setelah itu, baringkan tubuh dalam posisi tengkurap dengan bantal di depan.

Upayakan posisi tubuh selurus mungkin saat tengkurap. Dalam posisi ini lakukan napas seperti biasa namun agak sedikit lebih dalam dari biasanya.

Posisi tengkurap memegang peranan penting karena Menshi mengatakan mayoritas paru-paru manusia berada di bagian belakang tubuh, bukan bagian depan tubuh. Posisi tidur telentang dapat menekan sebagian saluran pernapasan.

"Saluran pernapasan yang lebih kecil tidak bagus selama periode infeksi dan bisa memicu sesuatu bernama atelektasis," jelas Menshi.

Atelektasis merupakan kondisi di mana paru-paru mengempis sebagian atau keseluruhan. Menshi mengatakan, kondisi atelektasis ini dapat meningkatkan risiko terjadinya pneumonia sekunder yang bisa membuat kondisi pasien Covid-19 merosot lebih jauh.

"Jadi, sangat penting bagi Anda untuk memahami ini," ujar Menshi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement