Jumat 03 Apr 2020 07:41 WIB

Dua Jenis Olahraga yang Bisa Dilakukan Saat Karantina Diri

Olahraga teratur bisa menjadi salah satu cara tingkatkan daya tahan tubuh.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Nora Azizah
Olahraga teratur bisa menjadi salah satu cara tingkatkan daya tahan tubuh (Foto: ilustrasi olahraga)
Foto: www.freepik.com
Olahraga teratur bisa menjadi salah satu cara tingkatkan daya tahan tubuh (Foto: ilustrasi olahraga)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Daya tahan tubuh yang kuat menjadi salah satu benteng menghadapi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Olahraga teratur bisa menjadi salah satu cara untuk menjaga kesehatan, kebugaran, dan daya tahan tubuh tersebut.

Pakar Kedokteran Olahraga Universitas Gadjah Mada (UGM), Zaenal Muttaqin Sofro, mengatakan, banyak olahraga yang dapat dilakukan di rumah. Ia menuturkan, pada prinsipnya terdapat dua jenis olahraga.

Baca Juga

"Ada neural excercise atau olahraga persarafan untuk menjaga kesehatan, dan physical excercise atau olahraga fisik untuk menjaga kebugaran, olah raga tersebut bisa dilakukan di rumah," kata Zaenal, Kamis (2/4).

Ia menjelaskan, olahraga persarafan diwujudkan dengan tiga cara yakni pernafasan, vokalisasi dan postur. Olahraga pernafasan bisa dilakukan dengan senam pernapasan seperti senam tera dan yoga.

Lalu, vokalisasi antara lain dengan bersenandung, membaca Alquran dan lain-lain. Sedangkan, postur dapat ditempuh dengan cara seperti melakukan senam taichi maupun gerakan salat.

Zaenal menilai, olahraga pernapasan ini dapat dilaksakan kapan saja dan di mana saja. Dengan melakukan olahraga pernafasan secara rutin, bisa membuat tubuh sehat dan meminimalisir stres.

"Saat ini kita kan dianjurkan menjalani physical distancing, berdiam diri di rumah. Karenanya, sangat tepat melakukan olahraga persarafan yang bisa dilakukan kapanpun," ujar Zaenal.

photo
(Ilustrasi Olahraga Yoga) - (Piqsels)

Dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) itu menuturkan, olahraga fisik bisa dilakukan untuk membuat badan tetap bugar beraktivitas harian. Libatkan otot besar, sifatnya ritmis dan berkelanjutan.

Ketika melakukan olahraga fisik, dianjurkan untuk tidak dilakukan secara berlebihan dengan intensitas tinggi. Sebab, ia mengingatkan, kondisi itu bisa menganggu kesehatan.

"Banyak physical exercise yang justru mengganggu kesehatan karena over training, maka harus benar-benar mengacu FITT principle yakni frequency, intensity, time, and type," kata Zaenal.

Frekuensi olah raga fisik dapat dilakukan 3-5 kali per pekan, intensitas sedang dan durasi 30-45 menit. Jenis olahraga yang bisa dipilih seperti jalan cepat, jogging, bersepeda statis, senam, dan berenang.

Sebelum memulai, jangan lupa dului pemanasan dan diakhiri pendinginan. Tidak kalah penting jaga hidrasi agar selalu tercukupi, minum 30 menit sebelum dan sesudah olahraga agar mengganti cairan tubuh yang ke luar lewat keringat.

Lalu, jika ingin olahraga di luar ruangan saat pandemik Covid-19, pastikan kondisi tubuh dalam keadaan fit dan direkomendasikan tetap jaga jarak aman. Tapi, disarankan tetap menggunakan masker ketika olahraga.

Zaenal menekankan, olahraga tidak harus dengan latihan fisik, tapi bisa dengan latihan persarafan. Ia menilai, olahraga ini tepat dilakukan di rumah di tengah pandemik Covid-19.

"Pola pikir masyarakat harus digeser, olahraga tidak hanya latihan fisik, tapi bisa dengan latihan persarafan," ujar Zaenal. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement