Senin 30 Mar 2020 16:55 WIB

Pakar Patahkan Klaim Suplemen Anti Virus Corona

Banyak orang memborong aneka suplemen untuk membentengi diri dari virus corona.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Suplemen. Sejumlah suplemen diklaim mampu melindungi orang dari risiko terinfeksi virus corona.
Foto: Republika/Prayogi
Suplemen. Sejumlah suplemen diklaim mampu melindungi orang dari risiko terinfeksi virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang-orang yang khawatir menghadapi pandemi Covid-19 berebut membeli aneka produk kesehatan. Tidak sedikit yang memborong beragam suplemen karena diklaim bisa melindungi tubuh dari serangan virus.

Dalam beberapa pekan terakhir, pakar diet Ashley Koff dari Columbus, Ohio, menerima banyak pertanyaan terkait suplemen anti virus corona. Orang-orang ingin mengetahui suplemen makanan apa yang harus dikonsumsi untuk melindungi diri dari corona.

Baca Juga

Sebagian menanyakan khasiat sirup elderberry, colloidal silver, dan minyak oregano untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sebagian lain bertanya berapa banyak mereka harus minum kombucha dan menggunakan minyak esensial.

"Seseorang bertanya kepada saya apakah mereka harus melakukan pembersihan dengan minum banyak jus detoks dan saya mengatakan, sebaiknya sama sekali tidak," kata Koff, yang menjabat sebagai kepala eksekutif program The Better Nutrition.

Penjualan suplemen makanan di Amerika Serikat melonjak karena konsumen yang panik memborong vitamin, jamu, ekstrak, dan obat flu. Catatan kenaikan ada pada penjualan vitamin C, vitamin D, juga suplemen zinc, elderberry, dan echinacea.

Tidak satupun dari produk-produk tersebut yang sudah terbukti menurunkan kemungkinan tertular Covid-19 atau memperpendek perjalanan virus. Meminum suplemen dalam dosis besar malah berpotensi membahayakan tubuh.

Sudah tak terhitung jumlahnya iklan media sosial yang mempromosikan obat alami yang mencegah Covid-19. Aneka obat herbal, air asin, krim, pasta gigi, bahkan "larutan mineral ajaib" yang ternyata adalah campuran natrium klorit.

Administrasi Makanan dan Obat-Obatan AS telah memberikan peringatan kepada setidaknya tujuh perusahaan yang kedapatan membuat iklan obat palsu. Lembaga terus memantau situs web dan media sosial untuk membasmi produk palsu dari pasar daring.

Ada kondisi spesifik ketika suplemen tambahan sangat berguna, misalnya untuk ibu hamil atau pasien malnutrisi. Akan tetapi, bagi orang dewasa yang sehat, hal terbaik adalah makan makanan bergizi, tidur cukup, dan olahraga rutin.

Pilih makanan utuh seperti buah-buahan, sayur-sayuran, ikan, unggas, kacang-kacangan, dan susu. Dari opsi tersebut, kandungan vitamin, mineral, seng, dan vitamin D, akan diserap oleh tubuh secara alami.

Koff mengatakan, boleh-boleh saja mengonsumsi multivitamin, asalkan tidak berlebihan. Dosis besar suplemen justru akan membebani sistem tubuh. Lebih baik menekan stres dengan gaya hidup sehat dan menenangkan pikiran.

"Ini adalah waktu untuk mulai menerapkan perilaku yang mendukung kesehatan, jangan malah mengonsumsi banyak hal yang justru tidak menambah kekebalan tubuh," katanya, dikutip dari laman CNA Lifestyle.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement