REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menghindari menyentuh wajah, termasuk mengucek mata, menjadi salah satu cara pencegahan infeksi virus corona tipe baru. Bagaimana mungkin virus tersebut bisa masuk ke tubuh lewat mata?
Ketika orang batuk atau bicara, partikel virus dapat tersembur dari mulut atau hidungnya ke wajah orang lain. Bisa jadi droplet itu akan terhirup melalui hidung ataupun mulut, tetapi percikan itu juga bisa mengenai mata.
Laman American Academy of Ophthalmology mengungkapkan, mereka yang terinfeksi virus corona juga dapat menularkan penyakitnya lewat air mata. Menyentuh air mata atau permukaan yang dijatuhi air mata mereka bisa menjadi jalan lain masuknya infeksi.
"Kita juga bisa terinfeksi dengan menyentuh apapun yang ditempeli virus, seperti meja atau gagang pintu, kemudian menyentuh mata," demikian penjelasan Perhimpunan Dokter Mata Amerika Serikat tersebut.
Bagaimana menghindari penularan virus yang masuk melalui mukosa? Masyarakat bisa memakai masker untuk melindungi jaringan mukosa di mulut dan hidung. Sementara itu, untuk bagian mata, sebaiknya jangan banyak kontak tangan dengan mata.
Setiyo menyarankan agar tak mengucek mata sementara tangan Anda belum tentu bersih. Sebab, virus lain pun bisa mengusik kesehatan mata.
"Jangan sampai megang sesuatu lalu memegang mata dan sebaliknya," ujar Kepala Bedah Refraktif dan Direktur Utama JEC Eye Hospitals and Clinics @ Menteng, dr Setiyo Budi Riyanto SpM(K) di Jakarta, Sabtu.
Bila mata terasa gatal atau ada air mata keluar, Setiyo menyarankan agar mata tak dipegang langsung. Sebaiknya, bersihkan dengan tisu.
"Ambil tisu, tutup mata. Lalu bersihkan," katanya.
Setiyo menyarankan agar tisu bekas pakai itu langsung dibuang. Tisu yang sudah diusapkan ke mata tak boleh digunakan berulang Jangan pula menggunakan sapu tangan yang sudah dipakai berkali-kali membersihkan mata ataupun bersin.
"Kalau mau lap mata lagi, ambil tisu baru, pakai kemudian langsung buang," sarannya.
Setiyo juga menyarankan untuk mengurangi berkumpul secara massal. Selain itu, perhatikan kebersihan tangan dengan mencucinya sesering mungkin dengan cara yang benar.
Bila Anda menunjukkan gejala batuk, pilek dan panas sebaiknya gunakan masker. Dengan begitu, kita dapat mengurangi jumlah virus yang terlepas ke udara.
"Kalau ada teman atau tetangga dari luar negeri, jangan mendekat. Pantau 14 hari ada kelainan atau tidak, seperti batuk, pilek," jelasnya."
Setiyo kembali mengaskan yang penting adalah cuci tangan dengan benar. Setelah itu gunakan masker ada gejala Covid-19.
"Indikator pertama demam, jangan obati sendiri. Periksa ke dokter terdekat. Dokter akan menilai."
Setiyo mengajak semua orang bersama tenaga medis maupun bukan bersama-sama waspada dalam meningkatkan kualitas kesehatan bersama. Ia juga merekomendasikan minum vitamin supaya daya tahan tubuh lebih baik.