Jumat 13 Mar 2020 11:24 WIB

Cegah Keracunan, Kenali Cara Memilih Ikan Tongkol Segar

Dinas Perikanan Kab Pasaman Barat menjelaskan cara memilih ikan tongkol segar.

Ikan tongkol. Kenali cara memilih ikan tongkol segar agar terhindar dari risiko keracunan histamin.
Foto: IRWANSYAH PUTRA/ANTARA FOTO
Ikan tongkol. Kenali cara memilih ikan tongkol segar agar terhindar dari risiko keracunan histamin.

REPUBLIKA.CO.ID, PASAMAN -- Dinas Perikanan Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat (Sumbar) mengajak warga untuk lebih selektif dalam berbelanja ikan tongkol agar kasus keracunan tak terulang lagi. Kondisi ikan yang hendak dibeli harus dicermati saksama.

"Ke depannya hendaknya jangan terulang kembali keracunan ikan tongkol," kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Pasaman Barat, Zulfi Agus di Simpang Empat, Jumat.

Baca Juga

Zulfi mengatakan, ikan tongkol merupakan salah satu jenis ikan dari kelompok TTC (tuna, tongkol, dan cakalang) yang memiliki kadar histamin tinggi. Zat itu dapat menyebabkan keracunan dan alergi.

"Ikan tongkol yang dibeli dan diolah harus yang masih segar, sebab ikan yang sudah rusak atau lembek tekstur dagingnya akan mengeluarkan kadar histamin penyebab keracunan," jelas Zulfi.

Lebih lanjut, Zulfi menjelaskan, cara membuktikan ikan tongkol yang sudah tidak layak konsumsi ialah dengan menekan daging ikan. Apabila terasa lembek dan bekas ditekan tidak kembali ke wujud semula, jangan dikonsumsi.

"Memang ikan dengan kondisi seperti itu harganya akan murah, namun berbahaya dan tidak sehat," ujarnya.

Kepada para pedagang ikan, Zulfi mengimbau untuk memerhatikan hal tersebut agar ikan tongkol yang sudah tidak bagus dan tidak segar lagi tidak dijual kepada masyarakat. Pada Rabu (11/3) malam puluhan warga Talamau keracunan setelah mengkonsumsi ikan tongkol.

Sejumlah korban mendapatkan perawatan di Puskesmas Talu. Korban mengalami mual, pusing dan muntah-muntah. Setelah mendapatkan perawatan dan pengobatan korban sudah stabil dan pulang kerumah masing-masing.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement