Kamis 12 Mar 2020 07:57 WIB

Roy Marten: Banyak Artis yang tak Paham Pajak Penghasilan

Roy Marten menyebut banyak artis yang tak paham cara pemotongan pajak penghasilan.

Aktor senior Roy Marten mengatakan masih banyak artis yang tak mengerti cara pemotongan pajak penghasilan.
Foto: Fian Firamaja/ROL
Aktor senior Roy Marten mengatakan masih banyak artis yang tak mengerti cara pemotongan pajak penghasilan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor senior Roy Marten menyebut, masih banyak rekannya sesama artis yang tidak mengerti cara pemotongan pajak untuk profesi artis. Ditemui dalam acara diskusi soal pajak yang diselenggarakan oleh Dirjen Pajak Jakarta Timur, Rabu (11/3), Roy mengatakan para figur publik itu kerap kesulitan ketika harus mengakumulasi pajak penghasilannya.

"Para artis ini lebih nyaman dipotong lebih besar, tapi di depan daripada di belakang, karena artis kehidupannya tidak menentu, ketika kami menerima honor sekian-sekian kemudian ditag satu tahun lagi kemungkinan besar uangnya sudah tidak ada, itu kesulitan," kata Roy.

Baca Juga

Selain itu, Roy mengatakan, kebanyakan para artis merasa penghasilannya sudah dipotong pajak. Mereka pun mengira tidak perlu lagi membayar pajak penghasilan.

"Kedua, setiap pemain sinetron merasa dirinya sudah kena pajak dari perusahaan, jadi semua membayar. Tapi, ternyata harus membayar pajak lagi karena itu aturannya. Artis merasa kan sudah bayar. Belum, masih ada pajak progresif yang jumlahnya jauh lebih besar, itu yang harus kami bayar masalahnya itu kadang uangnya sudah habis," ujar ayah selebritas Gading Marten itu.

Roy pun mengharapkan adanya aturan baru yang memungkinkan pemotongan pajak penghasilan untuk para artis bisa diterapkan di awal. Menurutnya, itu akan mempermudah pekerja seni peran dalam menghitung kewajiban pajaknya.

"Misalnya saya dapat Rp 25 juta dipotong 10 persen, lebih gampang saya hitungnya dibandingkan nanti di belakangan satu tahun duitnya habis baru kena pajak, itu setengah mati," katanya lagi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement