Jumat 06 Mar 2020 19:51 WIB

Pola Asuh Salah Dorong Anak Jadi Pelaku-Korban Bullying

Pola asuh yang salah dapat mendorong anak menjadi pelaku maupun korban bullying.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Dalam seminar Stop Bully, Be A Buddy di SMPN 109 Jakarta Timur, Jumat (6/3), psikolog Intan Erlita mengatakan, pola asuh yang salah dapat mendorong anak menjadi pelaku maupun korban bullying.
Foto: Dok SMPN 109
Dalam seminar Stop Bully, Be A Buddy di SMPN 109 Jakarta Timur, Jumat (6/3), psikolog Intan Erlita mengatakan, pola asuh yang salah dapat mendorong anak menjadi pelaku maupun korban bullying.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kasus perundungan dengan pelaku dan korban anak di bawah umur masih marak terjadi. Bentuknya tidak hanya perundungan secara verbal, namun juga fisik yang sering kali membuat korban harus menjalani perawatan medis.

Terkait hal itu, psikolog Intan Erlita mengingatkan bahwa sejatinya baik pelaku maupun korban, keduanya sama-sama korban dari pola asuh yang salah. Karenanya orang tua harus bisa menerapkan pola asuh yang tepat kepada anak-anaknya.

Baca Juga

Menurut Intan, ada beberapa cara guna membentuk karakter anak yang positif. Pertama ialah dengan menjalin komunikasi yang intensif dengan buah hati.

"Tidak ada yang bisa menggantikan komunikasi efektif dari orang tua. Ayah dan ibu bekerja tidak masalah, tapi yang penting kita harus jaga komunikasi,” kata Intan di SMPN 109, Jakarta Timur, Jumat (6/3).

 

Kedua, orang tua perlu meluangkan waktu privat atau quality time bersama anak-anak. Ketiga, orang tua juga mesti menanamkan sikap empati dan penyayang sejak dini. Contohnya, dengan mengajak anak menyalurkan donasi secara langsung kepada mereka yang membutuhkan.

“Kalau misalnya kita suka beramal, jangan hanya contohkan kita ngasih di kotak amal, tapi ajak anak langsung ke panti yatim piatu. Di situ, rasa simpati, empati, dan rasa peka akan muncul. Kita harus selalu ingat bahwa apa yang kita lakukan, maka anak akan meniru” jelas Intan.

Dengan menerapkan pola asuh yang tepat maka anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter dan penyayang. Pola asuh yang tepat juga akan membentengi anak dari perilaku negative, seperti melakukan perundungan.

“Anak yang dibentengi dengan pola asuh tepat itu jangankan menyakiti manusia, menyakiti hewan pun pasti dia nggak mau. Anak yang diasuh dengan pola yang tepat jua dirinya tidak tumbuh menjadi anak yang rapuh, tidak akan jadi korban bully,” kata Intan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement