Selasa 03 Mar 2020 05:01 WIB

Mengenal Po Cha, Teh Unik Asal Tibet

Po Cha dibuat dari teh yang dicampur dengan garam dan susu.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Nora Azizah
Po Cha dibuat dari teh yang dicampur dengan garam dan susu (Foto: ilustrasi teh asal Tibet)
Foto: libreshot.com
Po Cha dibuat dari teh yang dicampur dengan garam dan susu (Foto: ilustrasi teh asal Tibet)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang-orang Tibet akan merayakan Losar atau Tahun Baru Tibet pada pekan ini. Salah satu cara merayakan Losar, yakni dengan minum teh.

Dilansir di laman Livemint, Selasa (3/3), teh Tibet atau po cha merupakan teh yang berasal dari Amdo. Teh tersebut disajikan di sebuah restoran populer bernama Amdo’s Corner di Bengaluru. Kokinya adalah Tsering yang merupakan pengelola restoran tersebut.

Baca Juga

Po cha terlihat seperti chai biasa. Tegukan pertama minuman itu dinilai agak membingungkan. Sebab, pada awalnya, orang yang akan mencobanya pasti mengharapkan rasa manis yang akrab. Namun, pada saat diteguk, rasa kaldu yang asin justru terasa pekat di mulut.

Di Tibet, po cha dibuat dengan pu-erh, yang merupakan teh hitam fermentasi yang dikompres menjadi batu bata. Fermentasi itu bersama dengan susu yak, mentega yak dan garam yang ditambang dari danau-danau terkenal di Tibet.

Untuk membuat po cha, kita dapat menggunakan pu-erh atau teh hitam yang dibeli di toko. Mentega yak sendiri bisa diganti dengan mentega Amul. Lalu garam Tibet bisa diganti dengan garam beryodium. Sementara susu yak bisa diganti dengan susu sapi.

Secara tradisional, teh direbus selama beberapa jam. Ramuan itu diaduk bersama dengan garam, mentega, dan susu dalam sebuah pengaduk berbentuk silinder yang disebut chandong.

Teh ini juga bisa ditemukan jika Anda berada di daerah Himalaya di Tibet, Bhutan, Ladakh, bagian Nepal atau Sikkim. Di sana, mintalah secangkir teh hitam saat Anda mampir di rumah teh. Teh ini akan melembabkan bibir yang pecah-pecah, menawarkan kehangatan, dan energi yang sangat dibutuhkan jika Anda melakukan trekking.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement