REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini, tren traveling ke luar maupun dalam negeri kian mengalami peningkatan. Dari tahun ke tahun, menurut Badan Pusat Statistik di Juni 2019, jumlah traveler dalam negeri tumbuh 12 persen pada 2018.
Berlibur ke dalam negeri maupun luar negeri telah menjadi tren leisure economy bagi wisatawan Indonesia dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Tren wisata baik di lokal maupun luar negeri di tahun 2020 pun di prediksi semakin penuh dengan eksplorasi. Berkaitan dengan hal tersebut, kesadaran untuk mengasuransikan perjalanan, semakin naik.
Maria Susana, Head of Travel & Affinity Department Sompo Insurance Indonesia mengatakan mayoritas wisatawan yang ke Eropa memilih dilindungi asuransi karena berkaitan juga dengan pemenuhan syaray visa. Tetapi tren di Asia juga sudah mulai naik.
"Makannya kita edukasi terus kalau sebenarnya asuransi ini penting nggak cuma pergi ke yang jauh, ke negara dekat juga perlu. Di luar negeri, rumah sakit juga mahal," kata Maria di Jakarta.
Dia menyarankan memilih jenis asuransi sesuai kebutuhan. Perhatikan apakah pengguma lebih cenderung sering atau menyukai perjalanan jangka panjanh atau pendek.
"Kalau misalnya jalan-jalan lebih dari tiga kali setahun, ke Eropa, Australia, Asia Pasifik, saran saya beli saja paket asuransu yang tahunan karena lebih hemat jauh beda dibanding yang short trip atau perjalanam cuma setahun sekali," lanjut Maria.
Dalam memilih asuransi perjalanan, hal pertama yang harus diperhatikan adalah kemudahan klaim. Dari segi pilihan produk bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Terlebih lagi disesuaikan dengam negara-negara tujuan.
"Dari kami juga tidak pilih-pilih rumah sakit kalau harus evakuaso segera ya segera. Tapi kalau penyakiy bawaan kita lihat dulu, bisa nggak cover," kata Maria menambahkan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
