Rabu 26 Feb 2020 17:09 WIB

Pengusaha Kopi Bakal Tekan Penggunaan Wadah Plastik

Salah satu cara menekan penggunaan wadah plastik dengan memberikan potongan harga.

Pelaku usaha kopi di Kota Malang, Jawa Timur, berupaya menekan penggunaan wadah plastik sekali pakai (Foto: ilustrasi gelas kopi ramah lingkungan)
Foto: Pxhere
Pelaku usaha kopi di Kota Malang, Jawa Timur, berupaya menekan penggunaan wadah plastik sekali pakai (Foto: ilustrasi gelas kopi ramah lingkungan)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pelaku usaha kopi di Kota Malang, Jawa Timur, berupaya menekan penggunaan wadah plastik sekali pakai. Hal ini dilakukan untuk mengurangi timbunan sampah plastik.

Pemilik Amstirdam Coffee, Siva Raja, mengatakan, saat ini ia dan rekan sesama pelaku usaha kopi di wilayah Kota Malang tengah menggodok formulasi yang tepat untuk menekan penggunaan plastik sekali pakai. Menurutnya, hal ini bukan perkara mudah.

Baca Juga

"Kami sedang mencari formula untuk mengurangi penggunaan wadah plastik karena memang kami berjualan berdasarkan volume dengan margin kecil," kata Siva, di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (26/2).

Siva menjelaskan, wadah plastik sekali pakai tersebut biasanya dipergunakan untuk para konsumen yang tidak singgah di kedai kopi miliknya itu. Sementara bagi para konsumen, menghabiskan waktu di kedainya akan mempergunakan gelas atau cangkir.

Menurut Siva, salah satu rencana yang akan dilakukan untuk mengurangi penggunaan wadah plastik sekali pakai adalah dengan memberikan potongan harga kepada konsumen yang membawa wadah atau tumbler. Potongan harga diharapkan bisa menjadi daya tarik bagi konsumen.

"Mungkin, akan ada potongan harga bagi para konsumen yang membawa tumbler sendiri, masih kami matangkan," kata Siva.

Siva menambahkan, saat ini Ia memiliki tiga outlet di wilayah Kota Malang. Pada tiap-tiap outlet menjual lebih dari 500 gelas per hari. Penjualan tersebut juga didorong dengan penggunaan aplikasi penyedia jasa layanan antar makanan, seperti GoFood atau GrabFood.

"Untuk penggunaan gelas keramik, itu kami gunakan pada saat konsumen minum di seluruh outlet Amstirdam. Namun, untuk yang dibawa, kami masih mencari solusinya," kata Siva.

Bisnis kedai kopi di wilayah Kota Malang saat ini menjamur karena tingkat permintaan konsumen yang tinggi. Dengan pangsa pasar ratusan ribu mahasiswa di wilayah Kota Malang, bisnis tersebut tumbuh dan mampu memperkenalkan kopi ke kalangan anak muda.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement