Apa saat ini memiliki utang atau pinjaman? Pastikan Anda mengelolanya dengan baik. Jika tidak, dapat berujung pada masalah keuangan besar yang akan membelenggu hidup Anda. Tidak mau kan?
Pada dasarnya, mengajukan pinjaman, baik itu fasilitas Kredit Tanpa Agunan (KTA), Kredit Multiguna (KMG) maupun pinjaman online (pinjol) sah-sah saja asalkan untuk kegiatan produktif, seperti membangun atau renovasi rumah, biaya sekolah anak, membuka atau mengembangkan bisnis.
Namun banyak yang justru menghadapi kekacauan kala pinjaman itu tidak terkelola dengan baik. Misalnya menggunakan utang bukan sesuai rencana, melainkan untuk konsumtif, seperti membeli gadget baru, jalan-jalan ke luar negeri, makan di restoran, membeli pakaian, dan lainnya.
Akibatnya, Anda tidak mendapatkan hasil dari pinjaman yang telah digunakan karena kegiatan konsumtif sifatnya hanya buang-buang duit. Beda kalau Anda pakai pinjaman untuk membuka usaha misalnya. Anda akan memperoleh pendapatan dan keuntungan yang bisa digunakan lagi untuk membayar cicilan pinjaman hingga lunas.
Berikut ini adalah cara mengelola pinjaman atau utang:
Baca Juga: Utang Lama Belum Lunas, Sudah Nambah Utang Baru. Boleh Gak Ya?
1. Punya manajemen utang yang tepat
Punya manajemen utang yang tepat
Anda harus memiliki strategi manajemen pengelolaan utang yang tepat. Caranya menggunakan utang untuk hal produktif, tidak gali lubang baru atau menambah utang baru, berhemat atau memangkas pengeluaran yang tidak mendesak sehingga Anda dapat menyisihkan lebih banyak uang untuk membayar utang. Biar cepat lunas. Cara lain, meningkatkan penghasilan, salah satunya dengan bekerja sampingan.
2. Bayar tagihan sebelum tanggal jatuh tempo
Bayar tagihan sebelum jatuh tempo
Mengelola pinjaman atau utang juga bisa dilakukan dengan cara membayar tagihan tepat waktu. Jadikan utang sebagai prioritas utama setiap kali menerima gaji bulanan atau memperoleh penghasilan.
Kalau perlu bayar tagihan utang sebelum tanggal jatuh tempo. Supaya Anda tidak dikenakan beban bunga dan denda atas keterlambatan pembayaran tagihan. Jadi tidak perlu mengeluarkan uang yang seharusnya tidak perlu dikeluarkan.
Hal ini juga dapat menghindari Anda dari buru-buru. Membayar tagihan sebelum tanggal jatuh tempo agar Anda tidak merasa seperti dikejar-kejar. Menghindari kejadian yang tidak diinginkan, misalnya jatuh tempo pembayaran utang tanggal 10 setiap bulan.
Pas di tanggal 10, Anda harus mengerjakan setumpuk pekerjaan yang masuk waktu deadline, sehingga Anda lupa membayarnya karena kesibukan. Oleh karena itu, bayar tagihan sebelum tanggal jatuh tempo jauh lebih baik.
3. Cermat terhadap skor kredit
Cermat terhadap skor kredit Anda
Skor kredit dipengaruhi cara Anda dalam pengelolaan utang. Jika terlambat membayar cicilan pinjaman atau utang akan sangat mengancam skor kredit. Skor kredit yang buruk, akan menjadi catatan buruk bagi Anda untuk bisa mengajukan pinjaman lagi di lain waktu.
Baca Juga: Tanyakan 5 Hal Ini Pada Dirimu Saat Ingin Membayar Utang
4. Negosiasi minta suku bunga turun
Negosiasi minta suku bunga turun
Suku bunga pinjaman bergerak fluktuatif. Anda bisa bernegosiasi dengan pihak bank atau pemberi pinjaman agar menurunkan suku bunga. Sampaikan mengenai kondisi Anda dan minta suku bunga diturunkan. Tentu saja suku bunga pinjaman yang rendah, dapat mempengaruhi besaran cicilan yang akan Anda bayar.
5. Disiplin dan komitmen menyisihkan uang
Disiplin dan komitmen menyisihkan uang untuk bayar utang
Dalam mengelola utang, Anda harus punya komitmen kuat dan disiplin dalam menyisihkan uang dari gaji bulanan, bonus, maupun pendapatan yang diperoleh dari bisnis. Porsi untuk membayar cicilan utang sebesar 30% dari gaji. Jika kurang, berarti Anda perlu kerja keras lagi dengan mencari tambahan penghasilan guna menutup utang-utang tersebut.
Dengan cara ini, utang-utang Anda dijamin bisa lunas. Pikiran jadi tenang, tidur pun lebih nyenyak karena beban keuangan hilang. Ingat, kuncinya adalah komitmen dan disiplin. Jangan tergoda untuk menghamburkan uang untuk hal-hal tidak bermanfaat.
Utang atau Pinjaman Bukanlah Momok
Pinjaman atau utang yang tidak terkelola dengan baik akan menjadi petaka bagi si peminjam. Bisa jadi Anda terpaksa terus menggali lubang baru untuk menambal lubang lama.
Lambat laun, Anda tak punya cara lain selain menggadaikan atau menjual aset berharga untuk melunasi utang-utang tersebut. Jadi jangan salah langkah, utang adalah kewajiban yang harus dibayar.
Sementara pengelolaan utang yang baik dapat membawa Anda terbebas dari jerat tumpukan utang. Utang bukanlah momok, tapi memang harus dikontrol dan diawasi penggunaannya, sehingga menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Baca Juga: Serius Hingga Kocak! Ini Kumpulan Cara Menagih Utang ke Teman