REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang menjajal aplikasi kencan untuk menemukan pasangan. Dengan akses instan ke ribuan orang yang bisa dipilih, inovasi itu dianggap sebagai sebuah solusi. Di sisi lain, aplikasi kencan juga punya konsekuensi buruk bagi kesehatan mental.
Direktur Klinis Kesehatan Mental di Bupa UK, Pablo Vandenabeele, mengatakan bahwa sejumlah dampak apabila aplikasi kencan tidak digunakan dengan cara yang sehat. Beberapa efeknya adalah merendahkan harga diri, memperburuk citra tubuh, dan menambah tingkat stres.
"Merasa ditolak menjadi pengalaman yang sering terjadi pada pengguna aplikasi kencan dan perasaan itu dapat mendatangkan malapetaka harga diri. Meskipun harga diri yang rendah bukan masalah kesehatan mental, tapi sangat terkait erat," ungkapnya.
Vandenabeele menjelaskan, memiliki harga diri yang rendah dalam jangka waktu cukup lama bisa membuat seseorang mulai merasa tertekan atau cemas. Jika itu terjadi selama atau sesudah menggunakan aplikasi, sudah saatnya menghapusnya dari ponsel.
Kekhawatiran tentang citra tubuh juga merupakan tanda peringatan penting yang harus diperhatikan. Dia menginformasikan, memiliki citra tubuh yang positif artinya merasa nyaman dengan penampilan dan menerima kondisi fisik apa adanya.
Citra tubuh negatif berarti secara teratur merasa khawatir atau malu mengenai tubuh secara keseluruhan atau di bagian tertentu. Ada banyak hal yang dapat memengaruhi citra tubuh, seperti komentar dari teman dan keluarga, hingga budaya dan media.
Dalam beberapa kasus, citra tubuh negatif dapat diperburuk dengan foto-foto sempurna pengguna lain di aplikasi kencan. Karena sebagian besar aplikasi kencan berbasiskan gambar, ini dapat menimbulkan kekhawatiran tentang penampilan.
Tidak hanya soal aplikasi kencan, media sosial lain turut berperan dalam citra tubuh ini. Vandenabeele menilai, setiap orang perlu memikirkan kembali sikap dan perilaku saat bermedia sosial. Paling utama, memerhatikan sikap terhadap tubuh.
Misalnya, seseorang yang selalu mengedit dan memberi banyak filter pada foto diri sebelum mengunggahnya ke media sosial. Luangkan waktu sejenak untuk berhenti dan memikirkan alasannya. Berpikir jujur tentang sikap diri sendiri akan melegakan.
Jauhkan diri dari ide yang tidak realistis, bahwa ukuran atau bentuk fisik tertentu akan membuat Anda merasa bahagia. Setiap individu punya kualitas unik yang berbeda. Berbuat baiklah pada diri sendiri dengan menyadari kenyataan itu.
"Jika Anda terpengaruh oleh aplikasi kencan atau media sosial, singkirkan dan berhenti mengikuti akun media sosial yang membuat Anda merasa lebih buruk tentang diri sendiri," ujar Vandenabeele, dikutip dari laman Attitude.