Senin 10 Feb 2020 21:00 WIB

Wapres Minta PHRI Antisipasi Penurunan Wisman Akibat Corona

Perlunya strategi memanfaatkan kapasitas yang tersedia dengan mengemas paket promosi.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus Yulianto
Wakil Presiden Maruf Amin.
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden Maruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan berbagai pemangku kepentingan, berinovasi dalam meningkatkan jumlah wisatawan ke daerah-daerah wisata. Sebab, diakui Ma'ruf, inovasi diperlukan untuk mengantisipasi penurunan jumlah wisatawan mancanegara akibat menyebarnya virus Corona dari China.

"Saya mengajak PHRI dan seluruh pemangku kepentingan di bidang pariwisata untuk terus melakukan inovasi dalam rangka mengatasi penurunan jumlah kunjungan wisman akibat mewabahnya virus corona," ujar Ma'ruf saat hadir dalam Musyawarah Nasional XVII PHRI di Karawang, Senin (10/2).

Menurut Ma'ruf, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah dengan menggenjot peningkatan wisatawan domestik untuk menjaga keberlangsungan industri perhotelan. Ma'ruf menilai, perlunya strategi dalam memanfaatkan kapasitas yang tersedia di fasilitas hotel pada saat low season yakni dengan mengemas paket-paket promosi hotel untuk wisatawan domestik.

Bisa dengan konvensi, lanjut Ma'ruf, events atau atraksi yang menarik bagi masyarakat, lembaga pemerintah, non pemerintah, kalangan bisnis, dan komunitas hadir di daerah wisata tersebut. "Lebih memanfaatkan digital platform untuk promosi, dan lain sebagainya," ujar Ma'ruf.

Untuk itu, Wapres juga mendukung program yang diluncurkan PHRI dan mitra-mitra pariwisata yakni program Visit Wonderful Indonesia (ViWI) Nusantara Shocking Deal 2020 pada hari ini. Ia optimistis, upaya itu bisa menggenjot peningkatan wisatawan domestik.

Sementara, Ma'ruf menyebut, pemerintah juga melakukan langkah antisipasi terkait upaya menanggulangi wabah virus corona yang menjadi isu global saat ini. Yakni dengan mengoptimalkan penggunaan thermal scanner di bandara-bandara dan pintu masuk wisata mancanegara.

Tak hanya itu, pemerintah juga menyiapkan rumah sakit dan fasilitas kesehatan, serta menghentikan sementara penerbangan ke/dari Republik Rakyat Tiongkok yang berlaku mulai tanggal 5 Februari 2020 lalu.

"Ini dimaksudkan untuk melindungi masyarakat kita dari kemungkinan yang tidak diinginkan," ujar Ma'ruf.

Ma'ruf melanjutkan, langkah pemerintah itu sepenuhnya didasarkan pada standar WHO dan praktek internasional dalam perlindungan kesehatan masyarakat. Namun demikian, Ma'ruf mengingatkan, masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan dan tindakan pencegahan.

"Seperti menjaga kebersihan lingkungan, serta makanan yang dikonsumsi dan menjalankan pola hidup sehat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement