Ahad 09 Feb 2020 19:20 WIB

Tangga Candi Borobudur akan Dilapisi Kayu

Lapisan kayu untuk melindungi batuan candi Borobudur.

Sejumlah wisatawan mengunjungi Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Jumat (30/8/2019). Pemerintah menetapkan empat prioritas destinasi wisata, salah satunya Borobudur di Magelang, untuk manggaet wisman demi meningkatkan devisa dari sektor pariwisata.
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Sejumlah wisatawan mengunjungi Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Jumat (30/8/2019). Pemerintah menetapkan empat prioritas destinasi wisata, salah satunya Borobudur di Magelang, untuk manggaet wisman demi meningkatkan devisa dari sektor pariwisata.

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Tangga Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, akan dilapisi papan kayu jati untuk melindungi batuan candi. Hal itu diungkapkan Kepala Balai Konservasi Borobudur (BKB) Tri Hartono.

"Jenis kayu jati nanti akan digunakan untuk melapisi tangga Candi Borobudur," katanya di Magelang, Ahad (9/2), usai mengikuti pembukaan Ruwat Rawat Borobudur di Pelataran Kenari Candi Borobudur.

Ia menyampaikan kemarin dalam ujicoba ada yang menggunakan pelapisan dari kayu dan karet dan ternyata dengan pelapisan dari bahan kayu lebih baik. "Perbandingannya kayu jati lebih bagus, lebih lentur, sedangkan bahan dari karet kalau terkena panas jadi mengeras," katanya.

Menyinggung soal anggaran untuk pelapisan tangga candi tersebut, dia menyampaikan masih dalam penghitungan.

Menurut dia nanti rencana keempat sisi tangga dilapisi kayu semua, kemudian juga lapisan melingkar di lantai tujuh. "Kami harapkan nanti pengunjung naik ke atas sampai lantai tujuh kemudian berkeliling di situ terus turun. Jadi pengunjung hanya sampai ke lantai tujuh untuk lantai delapan dan sembilan bisa dilihat dari bawah," katanya.

Tri menuturkan rencananya pengunjung naik Candi Borobudur hanya dibatasi sampai lantai tujuh, karena jika dilihat di lantai delapan dan sembilan mengalami keausan yang cukup parah.

"Keausan batu lantai paling parah di lantai delapan dan sembilan karena biasanya pengunjung berkeliling di situ," katanya.

Berdasarkan hitungan keausan batu lantai, katanya mencapai 0,2 milimeter per tahun kalau jumlah pengunjung 2 juta orang. Kalau tahun sekarang pengunjung mencapai 4 juta orang mestinya keausan mencapai 0,4 milimeter dalam setahun.

"Kalau dikalikan 10 tahun maka keausan sudah 4 sentimeter sehingga "kroak" (rusak sebagian)," katanya.

Ia menyampaikan untuk keausan tangga paling parah tangga di sisi timur karena digunakan untuk naik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement