Jumat 07 Feb 2020 14:51 WIB

Pemerintah Bakal Kasih Diskon Tiket Pesawat ke Bali

Pemerintah memberi diskon tarif pesawat penerbangan domestik, salah satunya Bali.

Pemerintah Bakal Kasih Diskon Tiket Pesawat ke Bali (Foto: ilustrasi tiket pesawat)
Foto: Pxhere
Pemerintah Bakal Kasih Diskon Tiket Pesawat ke Bali (Foto: ilustrasi tiket pesawat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, mengatakan, pihaknya akan melakukan pemberian diskon tarif pesawat penerbangan domestik. Hal ini dilakukan untuk menggenjot pariwisata di tengah wabah corona.

"Salah satunya mau memberi diskon untuk pesawat ke Bali, Sulawesi, Kepulauan Riau," katanya ditemui seusai rapat koordinasi pembangunan infrastruktur di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Jakarta, Jumat (7/2).

Baca Juga

Wishnutama mengatakan, ketiga destinasi pariwisata tersebut menjadi beberapa lokasi yang terdampak penurunan kunjungan wisatawan karena larangan penerbangan dari dan ke China. Oleh karena itu, pemerintah akan mendorong pariwisata nasional dengan mendorong wisatawan Nusantara berwisata di dalam negeri.

"(Wisman) paling banyak di Bali itu Australia, bukan dari China. Tapi memang banyak, maka pasti punya dampak terhadap industri pariwisata. Bukan hanya Bali, di Sulawesi Utara di Kepulauan Riau juga kena dampak yang cukup besar," katanya.

Wishnutama menambahkan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan sejumlah maskapai Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk pengalihan rute atau penambahan frekuensi rute pesawat ke Indonesia dari negara lain selain China. Hal ini akan terealisasi dalam waktu dekat.

"Insya Allah dalam waktu dekat akan ada tambahan frekuensi atau tambahan rute dari luar negeri ke Indonesia," imbuhnya.

Namun, ia mengaku belum bisa merinci negara yang akan disasar. Pihaknya mengaku masih harus dibahas secara teknis.

"Artinya kalau belum deal kami tidak bisa umumkan. Tetapi ini juga bukan hal yang mudah karena kan men-shift rute pesawat itu bukan hal yang sederhana. Jadi perlu kajian teknis, dan lain sebagainya. Tapi memang sesegera mungkin," jelasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement