REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengaku pernah belajar bahasa mandarin semasa kuliah. Hal itu ia ceritakan saat menghadiri acara perayaan Imlek 2571/2020 di kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Kamis.
"Saya masih ingat waktu saya masih kuliah. Sekarang sih sudah lupa. Tapi di dua tahun terakhir saya kuliah ambil (kelas) Mandarin intensif dua tahun," katanya dalam acara perayaan Imlek yang antara lain dihadiri oleh Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Budi Santoso.
Nadiem, yang disambut pertunjukan barongsai saat tiba di Plaza Insan Berprestasi di kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mengaku pernah hampir fasih berbahasa Mandarin. "Sampai bisa, lumayan lancar, tapi sampai sekarang sedih sekali karena hampir tidak digunakan, tidak ada latihannya," kata lulusan Harvard University tersebut.
Nadiem kemudian mengatakan bahwa bangsa Indonesia punya hubungan sangat erat dengan China, baik dalam aspek sejarah maupun budaya. Ia menyebut, meski sedikit terlambat dilaksanakan, perayaan Imlek di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan digelar meriah dengan berbagai pertunjukan, mulai dari barongsai, wushu, sampai tarian asal China.
"Kenapa perayaan ini sangat meriah, karena Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ingin meyakinkan masyarakat bahwa setiap kali kita merayakan hari libur Nasional dari berbagai macam agama, suku dan tradisi masing-masing, itu bukan hanya untuk dirayakan bagi suku atau agama tersebut," kata dia.