REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut para ahli, berbagai warna cat di dinding kamar memiliki fungsi tersendiri. Dari mulai menambah gejala insomnia hingga mempercepat rasa kantuk.
“Banyak yang menghabiskan satu jam atau lebih di kamar tidur dengan lampu menyala sebelum ia tidur. Hal itu akan mengganggu tidur, jika warna dinding yang dipilih kurang pas,” kata Pakar tidur, Natalie Armstrong seperti dilansir Dailymail, Kamis (6/2).
Dia menegaskan, warna yang terlalu terang dapat membuat otak meresponnya dengan kondisi siaga yang tinggi. Bahkan, hal itu dapat bertahan lama, meskipun lampu telah dimatikan.
Berdasarkan informasi, abu-abu menjadi salah satu warna yang harus dihindari untuk digunakan di dalam kamar. Sebaliknya, Biru dinilai lebih bisa meningkatkan kualitas tidur, karena mampu mengirim pesan ke otak untuk lebih menenangkan.
Namun demikian, menurut Armstrong, abu nyatanya bukan satu-satunya warna yang harus dihindari untuk digunakan di kamar. Beberapa warna lainnya yang disarankan untuk dihindari adalah, merah, cokelat, dan ungu.
"Abu-abu, meski lembut, juga cukup menekan. Tidak adanya warna yang kuat memiliki efek depresi pada otak karena itu adalah warna yang biasanya digunakan untuk mewakili kesedihan,” tambah dia.
Armstrong juga menegaskan, meski abu menjadi tren saat ini, nyatanya akan sangat buruk untuk dijadikan dekorasi di kamar. Dia menegaskan, biru menjadi warna paling pas untuk digunakan sebagai latar atau dekorasi di kamar.
Sebab, efek khusus untuk tidur nyeyak dari warna itu dapat dengan mudah diambil oleh sel-sel ganglion di retina mata. Selain dari fakta bahwa biru memang memiliki efek yang menenangkan. Sambung Armstrong, membaca buku di Kindle atau menonton acara tv sambil tidur dinilai sama merefleksikan cahaya biru yang juga sama dengan warna cat.
"Perangkat ini memancarkan cahaya biru yang sama dengan ponsel, yang telah terbukti menekan melatonin, hormon tidur, dan mengganggu ritme sirkadian alami tubuh, yang mengatur siklus tidur-bangun kita," ungkap dia.