Ahad 02 Feb 2020 08:41 WIB

Cara Tepat Menjaga Kesehatan Jantung Anda

Memeriksa tekanan darah dan kolesterol adalah cara awal untuk tahu kesehatan jantung

Rep: Desy Susilawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menjaga jantung tetap sehat.
Foto: republika
Menjaga jantung tetap sehat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli kesehatan dan kebugaran selama ini menyarankan untuk menjaga jantung yang sehat, Anda perlu mempertahankan gaya hidup sehat. Caranya bisa dengan mengurangi gula, makan lebih banyak produk segar, memasukkan lebih banyak biji-bijian, menghilangkan makanan olahan dan mengurangi asupan garam.

"Ini juga mencakup banyak aktivitas fisik," ujar ahli jantung Beaumont Health Kavitha Chinnaiyan MD seperti dilansir dari laman The Oakland Press, Ahad (2/2). Kavitha merekomendasikan 30 menit olahraga setiap hari serta membuat komitmen untuk tetap aktif sepanjang rutinitas harian Anda.

Ia pun amat menyarankan sehari seseorang harus berlari, berenang, menari ataupun bahkan hanya berjalan. Hal ini akan meningkatkan dan menjaga irama detak jantung seseorang. "Kuncinya adalah konsistensi, setiap aktivitas lebih baik daripada tidak ada aktivitas. Tidak ada kata terlambat untuk melakukan perubahan yang sehat," ucap dia.

Pola makan yang sehat, banyak aktivitas fisik, tidak merokok dan mengurangi stres pun menurut dia sangat membantu meningkatkan kesehatan jantung Anda dan mencegah masalah yang disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Namun, Chinnaiyan mengatakan penting juga untuk mengetahui riwayat penyakit jantung keluarga Anda dan juga untuk mengetahui tentang faktor risiko lain, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan diabetes.

Selain itu mengecek secara rutin dengan dokter keluarga adalah awal yang baik menuju gaya hidup sehat jantung. Dokter keluarga dapat memantau risiko, memberikan pemeriksaan dan berbagi rekomendasi untuk membuat Anda berada di jalur yang lebih sehat.

Secara umum, dia mengatakan setiap orang berusia 20-an perlu memeriksakan tekanan darahnya sementara mereka yang berusia 30-an juga harus menambahkan tes kolesterol.

Selanjutnya ia menyarankan bagi yang berusia 45 hingga 50 tahun memeriksakan jantung secara rutin lewat Heart CT Scan Scoring. Pemindaian non-invasif ini menghitung risiko Anda terkena penyakit arteri koroner dengan mengukur plak yang terkalsifikasi dalam arteri koroner.

Tergantung pada tingkat kalsifikasi, dokter Anda dapat merekomendasikan obat atau perubahan gaya hidup. "Jika Anda mencurigai adanya potensi masalah jantung, percayalah pada intuisi Anda," ucap dia.

Beberapa tanda dan gejala yang harus diperhatikan antara lain tidak merasa cukup sehat untuk melakukan hal-hal yang dulu Anda lakukan, ketidaknyamanan di area dada, sesak napas, menjadi sangat lelah, nyeri di leher dan rahang. "Jika Anda tiba-tiba mengalami gejala-gejala ini, segera pergi ke ruang gawat darurat," kata Chinnaiyan.

Sementara banyak orang membayangkan serangan jantung sebagai peristiwa dramatis dengan korban mencengkeram dada mereka dan menggeliat kesakitan, kenyataannya banyak orang hadir dengan gejala yang lebih halus, terutama wanita. Menurut Chinnaiyan, wanita cenderung memiliki gejala atipikal seperti tidak enak badan, kelelahan dan sesak napas.

Menurut American Heart Association, penyakit kardiovaskular adalah penyebab utama kematian pada wanita, membunuh satu wanita setiap 80 detik. Organisasi itu juga menekankan bahwa penyakit kardiovaskular bukan hanya masalah bagi wanita atau pria yang lebih tua, mengatakan bahwa penyakit jantung dan stroke dapat memengaruhi wanita di segala usia, dan penelitian baru menunjukkan serangan jantung meningkat pada wanita yang lebih muda.

Chinnaiyan mengatakan beberapa masalah jantung yang dapat mempengaruhi anak-anak termasuk irama jantung abnormal dan penyakit jantung bawaan. Kunjungan anak yang teratur, pemeriksaan fisik rutin, dan mengetahui riwayat kesehatan keluarga Anda dapat membantu menentukan risiko jantung anak atau mengidentifikasi masalah potensial.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement