REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun baru Imlek belum lama berlalu. Biasanya, keluarga makan bersama dengan menu istimewa saat Imlek. Salah satu menu istimewa yang jamak disajikan adalah angsio abolone dengan jamur hitam.
"Ini adalah menu klasik yang wajib disajikan saat Imlek," sous chef dari Millennium Hotel Sirih Jakarta, chef Zaini.
Menurut Zaini, belakangan ini, menu tersebut sudah mulai ditinggalkan. Ia mengatakan, anak muda zaman sekarang kurang menyukai menu klasik ini.
Sejatinya, filosofi angsio abalone mirip dengan yu sheng. Artinya, berkumpul bersama walaupun berbagai macam profesi. Ia menjelaskan, untuk menyiapkan menu sebangsa kerang tiram tersebut, hotelnya menggunakan abalone impor dari Kanada.
"Abalone ini ningrat, susah didapat, harganya mahal, makanya hanya orang berada yang bisa menikmatinya di sana," jelas Zaini.
Selain lantaran harganya yang mahal, menurut Zaini, olahan abalone juga kurang laku karena identik dengan makanan orang tua. Ada juga makanan khas Imlek yang setingkat abalone, yaitu angsio haisom dengan jamur hitam.
Haisom adalah teripang atau timun laut. Makanan ini berbahaya karena bisa beracun bila salah dalam mengolahnya.
"Kalau enggak bisa mengolahnya akan keracunan. Anda bisa alergi. Karena itu harus dimasak dengan hati-hati," ujarnya.
Haisom ini proses masaknya paling sulit. Pertama dibakar dulu, baru direbus, dan dibersihkan bulu halusnya, lalu dikerok. Prosesnya perlu kehati-hatian.
Haisom supaya tidak beracun diberikan ramuan dari jahe daun bawang, bawang putih utuh, digoreng kemudian dimasukkan ke dalamnya. Disamping aroma wangi, ramuan ini akan menolak racun.
"Jadi itu direbus dulu, dibersihkan. Kemudian potong sesuai selera, rebus sebentar baru dibumbui. Nanti dia racunnya keluar sendiri. Aromanya wangi banget," ungkap Zaini.