Kamis 30 Jan 2020 04:59 WIB

Menyiasati Gizi Seimbang untuk Anak

Kekurangan atau kelebihan gizi seimbang sebabkan malnutrisi.

Rep: Santi Sopia/ Red: Indira Rezkisari
Penuhi asupan gizi anak dengan komposisi seimbang.
Foto: pexels
Penuhi asupan gizi anak dengan komposisi seimbang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masih banyak orang tua yang belum mengerti konsep gizi seimbang sehingga menyebabkan malnutrisi. Malnutrisi jangan dianggap hanya gizi kurang. Gizi berlebih juga termasuk malnutrisi karena menyebabkan obesitas.

Ahli Gizi, Diana Suganda, berbagi cara menyiasati kecenderungan masyarakat dalam pola makan. Jika sarapan ingin simpel, pilih karbohidrat disertai protein yang juga simpel.

Baca Juga

Contoh simpelnya ada roti dan susu, atau nasi dengan telur. Tetapi, saat waktu makan siang, porsi harus lebih lengkap dan saat makan malam lebih bagus lagi.

"Nah ini boleh saja. Sarapan simpel, tapi buahnya dibekal saja misalnya. Kalau sereal bagaumana? Balik lagi, kalau sereal saja berarti baru karbohidrat saja, ya tambah saja susu atau yogurt," jelas Diana di Jakarta.

Jika total kalori lebih tinggi dari kebutuhan ataupun lebih rendah, jadi tidak seimbang. Dampak asupan ini, seperti kekurangan karbohidrat bisa mengganggu daya pikir, sulit konsentrasi, lalu kurang buah akhirnya sembelit, pencernaan tidak lancar dan sebagainya.

Mendapatkan gizi seimbang juga tidak selalu harus mahal. Misalnya, ikan salmon yang dikenal kaya omega 3 juga bukan tidak dimiliki ikan lokal seperti ikan kembung. Hanya, cara memasaknya yang perlu diperhatikan agar kandungan proteinnya tidak berkurang. Ikan kembung lebih baik dijadikan tim atau dipepes daripada digoreng sampai kering.

Beragam sayuran hijau yang ada di Indonesia kaya akan vitamin dan baik untuk pertumbuhan. Baiknya, memasak sayuran juga tidak terlalu lama agar kandungan vitaminnya tidak berkurang atau hilang.

Porsi makanan yang dianjurkan adalah setengah piring terdiri dari buah dan sayur, dan setengah piring sisanya adalah sumber karbohidrat dan  lauk-pauk dengan proporsi seimbang. Porsi makan juga harus tetap berpatokan pada asupan kalori per hari.

Kebutuhan kalori memang bisa berbeda. Misalnya bagi yang aktif bergerak, kebutuhan karbihidrat dan protein kemungkinan lebih banyak. Tetapi prinsipnya hampir sama, gizi seimbang adalah kebutuhan mutlak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement