REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memperbaiki elastisitas kulit menjadi salah satu metode paling efektif untuk membantu memperbaiki warna kulit Anda. Setelah usia 25 tahun, setiap orang akan mengalami elastisitas kulit yang menurun, karena kadar protein struktural seperti kolagen, elastin, dan glikosaminoglikan turun.
Menurut Gary Goldfaden, seorang ahli kulit, jumlah kolagen baru yang dihasilkan kulit akan terus mengalami penurunan dari waktu ke waktu. Sementara, laju kerusakannya akan meningkat dan terus memburuk di usia lanjut, termasuk perempuan saat tiba masa menopause.
Kabar baiknya adalah terdapat banyak cara untuk mengurangi proses ini secara alami. Dilansir Mind Body Green, Rabu (29/1), ada beberapa cara alami yang dapat membantu Anda mempertahankan dan meningkatkan elastisitas kulit, serta mencegah kerusakannya.
Retinol atau retinol alternatif
Ada beberapa bahan topikal untuk dicari dalam perawatan kulit yang dapat meningkatkan elastisitas kulit dari waktu ke waktu, baik melalui stimulasi kolagen atau mencegah peradangan yang mengarah pada pemecahan protein struktural di kulit. Retinol merupakan suatu bentuk vitamin A yang menjadi pilihan populer untuk masalah dermatologis.
Salah satu alternatif alami dari retinol yang tidak menyebabkan sensitifitas terhadap sinar matahari, Anda bisa mencoba minyak bakuchiol. Seperti yang dinyatakan oleh seorang ahli kulit, Hadley King, selain menggunakan perlindungan terhadap sinar matahari, ini adalah pilihan anti-penuaan yang terbukti bekerja dengan meningkatkan pergantian sel dan produksi kolagen.
Vitamin B3
Vitamin B3 hadir sebagai niacinamide atau asam nikotinat yang sangat efektif. Secara topikal, vitamin B3 adalah salah satu bahan paling efektif dalam mengurangi kerusakan kolagen, sekaligus meningkatkan produksi fibroblast.
Vitamin C
Vitamin C juga merangsang sintesis kolagen sambil mencegah proliferasi enzim yang memecahnya. Ini merupakan salah satu topikal yang paling efektif untuk produksi kolagen dan karenanya, begitu banyak rekomendasi penggunaan bahan ini setiap hari.
Kulit sehat berciri tampak bercahaya, kenyal, halus, dan bebas flek hitam.
Sel tanaman
Sel batang nabati, seperti ekstrak daun raspberry, atau ekstrak daun teh putih dapat membantu menjaga elastisitas kulit. Pada dasarnya, bahan-bahan yang terkandung di dalamnya bertindak sebagai pelindung bagi kulit untuk memungkin sel-sel dalam tubuh mudah beregenerasi dengan sehat, tanpa terpengarh paparan sinar UVA/UVB.
Eksfoliasi teratur
Seiring bertambahnya usia, mekanisme alami kulit untuk melakukan pergantian sel menurun. Karena itu, melakukan eksfoliasi atau pengelupasan kulit secara teratur berfungsi tak hanya sekadar mengangkat sel-sel kulit mati dari permukaan kulit dan membuatnya tampak lebih cerah.
Suplemen kolagen
Suplemen kolagen memberikan hasil yang menjanjikan mengenai elastisitas kulit. Kolagen dapat bersumber dari hewan (seperti kolagen sapi yang diberi makan rumput) dan tanaman.
Kurangi stress
King mengatakan sangat penting untuk meminimalisir tingkat stres. Hal ini karena kortisol, yang merupakan hormon stres utaa terbukti memecah kolagen di kulit.
"Semakin tinggi tingkat stres, semakin banyak kortisol diproduksi, dan seiring waktu kemampuan kulit untuk membangun kembali kolagen dan elastin akan berkurang," ujar King.
Sementara itu, Nadia Musavvir, seorang dokter naturopati menjelaskan stres itu bersifat relatif. Bahkan, meski Anda merasa semua hal baik-baik saja, tubuh tetap bisa merasakan stres. Stres dapat berkisar dari emosional ke fisiologis, bahkan terkait dengan ketidakstabilan gula darah.
Olahraga
Olahraga menjadi salah satu cara terbaik mengurangi peradangan di dalam tubuh. Penelitian telah menunjukkan bahwa olahraga membuat kulit tampak lebih muda sehingga bahkan dapat membalikkan penuaan kulit pada mereka yang memulai olahraga secara teratur.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
