REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi asal Amerika Serikat Taylor Swift dilaporkan tak akan datang memberikan penampilannya di ajang Grammy Awards pada Ahad (26/1) waktu setempat. Kabar yang beredar, hal itu dikarenakan tuduhan seksisme dalam Recording Academy yang dilayangkan kepadanya.
Dilansir di laman Fox News, Ahad, penyanyi berusia 30 tahun ini akan melewatkan malam musik terbesar. Sebuah sumber industri musik mengatakan Swift ditetapkan untuk membawakan lagu "The Man"
Diketahui, lagu itu dikenal sebagai salah satu lagu paling feminis yang pernah dibawakan bintang pop itu. Lebih tepatnya, lagu itu tentang perbedaan antara pria dan wanita. Menurut sumber itu, hal itu mencerminkan sorotan Swift yang sangat tajam.
Menurut Variety, Swift telah dijadwalkan untuk latihan untuk ajang tersebut. Sementara outlet mengkonfirmasi, meskipun dia keluar dari Grammy, hal itu tidak menentukan apakah atau tidaknya keputusan terdepaknya CEO Deborah Dugan ada hubungannya dengan itu.
Dugan ditempatkan sebagai cuti administratif awal bulan ini karena dugaan tuduhan pelecehan. Pada pekan ini, Dugan menyebabkan kegemparan di industri musik setelah mengklaim bahwa pendahulunya, Neil Portnow, memperkosa seorang artis rekaman wanita. Dugan juga menyarankan agar penghargaan itu ternoda.
Meskipun keluar, Swift dinominasikan untuk lagu tahun ini untuk "Lover" sebagau penampilan solo pop terbaik. Lalu melalui lagu "You Need to Calm Down" dinominasikan sebagau album vokal pop terbaik.
Akhir-akhir ini, menjadi pekan yang sibuk bagi Swift. Dia juga menghadiri Sundance Film Festival untuk debut film dokumenter Netflix barunya, berjudul "Miss Americana".
Dalam film dokumenter itu, bintang itu dengan berani mengungkapkan bahwa ia berjuang melawan kelainan makan sebelum mulai hidup dalam sorotan. Sebelum itu, 30 tahun mengumumkan ibunya, Andrea, 62, didiagnosis dengan tumor otak saat menjalani perawatan untuk kanker.
Sementara, perihal tak jadi tampilnya dia di ajang Grammy, perwakilan untuk Taylor Swift tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Fox News.
Ikuti Whatsapp Channel Republika