REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Rumah mode Ralph & Russo memanfaatkan momen peragaan busana di Paris Couture Week untuk menyampaikan simpati terhadap korban kebakaran Australia. Perhelatan mode Paris Couture Week berlangsung mulai Senin (20/1) waktu setempat.
Kedua pendiri label Ralph & Russo, Tamara Ralph dan Michael Russo, membuat T-shirt bertuliskan "Save Australia" untuk dikenakan para model di belakang panggung. Foto-foto mereka, termasuk model tersohor Kanada Winnie Harlow, beredar di media sosial.
Ralph yang berasal dari Sydney mengatakan, krisis kebakaran hutan secara langsung berdampak pada keluarga, kerabat, sahabat, dan para kliennya. Dia juga menyampaikan apresiasi kepada semua yang berjuang tanpa lelah untuk memadamkan api.
"Kami ingin melakukan sesuatu, apa saja, untuk membantu mereka yang paling terkena dampak, baik mereka yang telah kehilangan atau harus pergi dari rumah mereka, serta individu-individu yang sangat berani di tengah itu semua," kata Ralph.
Akhir pekan lalu, jenama memulai penggalangan dana melalui media sosial. Ralph & Russo melelang pula gaun rancangan mereka yang dikenakan sineas Phoebe Waller-Bridge ke Golden Globe. Busana terjual seharga 40 ribu dolar AS (sekitar Rp 572 juta).
Russo mengatakan, gagasan melelang gaun datang dari Waller-Bridge sendiri. Berbeda dengan sebelumnya, kali ini Ralph & Russo tidak mengikuti tradisi lama membuat undangan fisik, guna menekankan komitmen perusahaan mendukung kelestarian alam.
"Ini mungkin tidak tampak signifikan, tetapi mengingat sifat couture dan pekan mode yang cukup tradisional, ini sama sekali bukan langkah kecil," ujar Russo, seperti dikutip dari laman Sydney Morning Herald, Rabu (22/1).
Ralph & Russo yang berbasis di London, Inggris, bukan satu-satunya yang berpartisipasi di gelaran Paris Couture Week hingga 23 Januari 2020. Jenama mode lain yang melangsungkan peragaan busana termasuk Dior dan Schiaparelli.