REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Matahari masih menjadi penyebab utama kanker kulit. Meski demikian, bukan berarti kulit tidak boleh terkena sinar matahari.

Dokter Spesialis Kulit Indah Widyasari, SpKK, mengatakan, sinar matahari memberikan dampak positif bagi kulit hanya pada jam tertentu, yakni di bawah pukul 10 pagi. Selebihnya, sinar matahari akan tinggi radiasi ultraviolet (UV) yang berdampak buruk bagi kulit.

Indah mengungkapkan, paparan UV bisa merusak permukaan kulit, merangsang produksi melamin yang berlebih, hingga merusak struktur kolagen. Itu sebabnya, kulit memerlukan perawatan khusus.

"Perawatan kulit penting untuk menjaganya dari paparan sinar UV dan radikal bebas, terlebih saat cuaca ekstrem yang memicu produksi radikal bebas sehingga efeknya bisa lebih luas," ujar Indah kepada republika.co.id belum lama ini di Jakarta.

Merawat kulit, lanjut Indah, bisa dilakukan dengan hal sederhana. Sebagai contoh, rajinlah membersihkan kulit, melembapkannya, hingga menggunakan krim sunscreen untuk menangkal UV. Ia merekomendasikan sunscreen dengan SPF 30 untuk melindungi kulit dari paparan UV.

Namun, selain menggunakan produk luar, Indah juga merekomendasikan merawat kulit dari dalam. Misalnya, jangan lupa olahraga karena baik dalam menjaga sirkulasi darah. Konsumsi air putih yang cukup juga bisa menjaga pola tidur yang baik bagi kesehatan kulit.

Ikuti Whatsapp Channel Republika