Selasa 21 Jan 2020 10:51 WIB

Waspada Penipuan Kartu Kredit! Oknum Minta Nomor Kartu dan CVV

Hingga kini, kasus penipuan kartu kredit dengan metode phising masih marak di tengah masyarakat. Agar tak menjadi korban, simak tips hindari penipuan berikut.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
.
.

Belum lama ini, ada seorang wanita bernama Natalia (25 tahun) yang hampir saja menjadi korban penipuan kartu kredit melalui telepon. Si oknum mengaku dirinya sebagai pegawai bank kartu kredit penerbit yang digunakan oleh Lia. Kebetulan lia menggunakan kartu kredit dari BNI.

“Dia bilang kalau bank mau kasih privilage card karena selama ini pembayaran kartu kredit saya berjalan lancar,” ungkap Natalia.

Oknum juga menambahkan, privilage card tersebut hanya kartu tambahan yang bisa dipakai secara bersamaan dengan kartu kredit yang sudah ada. Keuntungannya bisa mendapatkan tambahan diskon.

Pembicaraan di telepon pun berlanjut, si oknum meminta data-data Natalia dengan dalih hanya ingin mengkonfirmasi data yang sudah ada di bank agar tidak ada yang salah atau berubah.

Tanpa ada rasa kecurigaan yang muncul di benak Natalia karena si oknum berbicara dengan tenang dan lantang seperti pegawai bank pada umumnya, Lia pun memberikan datanya tersebut mulai dari konfirmasi nama ibu kandung, alamat rumah dan lainnya.

“Setelah data pribadi, dia minta konfirmasi 16 digit nomor kartu kredit BNI. Karena enggak ada rasa curiga, ya saya sebutkan nomornya gitu saja,” jelas Natalia.

Namun, kecurigaan tersebut mulai muncul disaat oknum meminta nomor yang berada di belakang kartu kredit.

“Nah, pas terakhir, dia minta 3 digit nomor di belakang kartu. Saya langsung kaget, itu kan CVV! Ada yang enggak beres, nih! Tanpa berbicara lagi, saya mematikan teleponnya dan langsung menghubungi call center BNI untuk pengaduan blokir kartu kredit BNI yang saya pakai dan ganti baru,” ungkapnya dengan nada kesal.

 

Penipuan Kartu Kredit ‘Phishing’ Masih Marak

telepon

Mengangkat dari kasus di atas, oknum melakukan penipuan kartu kredit dengan cara mengelabui korbannya hingga tak sadar telah tertipu. Aksi penipuan ini disebut dengan phising.

Hingga sekarang ini, phising masih marak di tengah masyarakat. Untuk menjalankan aksinya, oknum bisa melakukan percakapan melalui telepon, pesan singkat atau SMS, bahkan e-mail. Yang menjadi kunci aksinya bisa berhasil adalah oknum sebisa mungkin berbicara dengan nada yang sopan seperti pegawai bank.

Dengan begitu, korban percaya penuh dan akan memberikan data-data yang diminta oknum termasuk nomor kartu kredit hingga CVV.

Jika nomor penting yang tertera pada kartu kredit tersebut sudah ada di tangan oknum, maka oknum bisa dengan bebas menggunakan kartu kredit korban untuk menguntungkan dirinya. Misalnya saja yang kini sering dilakukan oknum adalah belanja di merchant, apalagi beberapa merchant ada yang bisa transaksi pakai kartu kredit tanpa mencantumkan kode OTP (one time password) untuk konfirmasi dari CVV.

Baca Juga: Awas Skimming! Hindari Gesek Kartu Kredit dan Debit di 6 Tempat Ini

Apa itu CVV Pada Kartu Kredit?

cvv

Khusus bagi pengguna baru kartu kredit, pasti masih banyak yang belum mengetahui secara jelas mengenai CCV. Ya CVV atau Card Verification Value merupakan tiga digit angka terakhir yang letaknya di belakang kartu kredit. CVV ini diterbitkan oleh kartu kredit berlogo VISA.

Adapun penyebutan lain, yaitu CVC atau Card Verification Code yang diterbirkan kartu  kredit berlogo Mastercard.

Meski penyebutannya beda, tapi CVV atau CVC ini memiliki fungsi yang sama, antara lain sebagai verifikasi akhir pada saat seseorang melakukan transaksi online di merchant menggunakan kartu kredit.

Dengan penyantuman CVV atau CVC, pihak bank akan lebih percaya transaksi online yang Anda lakukan meski jumlah nominalnya cukup besar. Jika tidak mencantumkan, maka transaksi bisa gagal dan kartu kredit terblokir otomatis.

Tips Hindari Penipuan Kartu Kredit

kartu kredit

Hindari penipuan kartu kredit

Penipuan kartu kredit bisa menghampiri kapan dan dimana saja. Untuk itu, setiap orang harus selalu mawas diri agar tak menjadi korban penipuan. Biar lebih aman, ada beberapa tips yang perlu Anda simak dan terapkan dalam kehidupan, seperti berikut yang telah Cermati.com rangkum dari berbagai sumber perbankan.

1. Abaikan Kontak yang Tidak Dikenal

Mengabaikan kontak yang tidak dikenal menjadi cara mudah yang bisa dilakukan setiap pengguna kartu kredit agar tak menjadi korban penipuan. Sebab, sering kali oknum penipuan kartu kredit mengincar korbannya melalui telepon, SMS atau email dengan kedok ingin memberikan hadiah atau menang undian kartu kredit.

Jika ada nomor yang menghubungi Anda secara terus menerus, jangan ragu untuk mengangkatnya. Tapi pastikan nomor tersebut adalah miliki teman atau anggota keluarga lain. Namun, jika saat diangkat ada yang mencurigakan, segera tutup dan blokir nomor telepon tersebut.

2. Jangan Mudah Percaya

Jika ada nomor yang tak dikenal menghubungi Anda pasti timbul pertanyaan, ‘ini nomor siapa?’, ‘nomor dari kantor mana?’ dan lainnya. Hati-hati nomor tak dikenal tersebut bisa saja oknum penipuan yang mengatasnamakan bank, sebaiknya jangan mudah percaya begitu saja.

Pegawai bank yang sesungguhnya sudah mengetahui data nasabah, jadi mereka tidak akan bertanya lagi menyoal nama panjang nasabah, nama ibu kandung alamat dan sebagainya. Mereka hanya konfirmasi, ‘apakah benar nama ibu kandung Anda, ibu Siti’, atau ‘apakah benar alamat rumah Anda di jalan Semangka nomor 5’ dan lainnya.

Hal tersebut jelas berbeda dengan oknum penipuan. Mereka akan bertanya langsung ‘siapa nama panjang Anda?’, ‘siapa, nama ibu kandung Anda?’, ‘dimana alamat rumah Anda?’ dan sebagainya.

Selain itu, Anda harus memastikan juga jika menerima telepon dari nomor yang tidak dikenal untuk tetap fokus pada pembicaraan. Jangan sampai jengah yang membuat Anda mudah tertipu dengan omongannya.

3. Lindungi Informasi Kartu Kredit

Berikan perlindungan yang sangat aman pada kartu kredit Anda. Jangan beritahukan informasi kartu kredit mulai dari nomor, nama yang tertera, masa berlaku hingga kode CVV atau CVC kepada siapaun, termasuk pegawai bank melalui telepon. Jika ada kartu kredit yang harus diurus, sebaiknya datang langsung ke kanto cabang bank terdekat, demi keamanan.

Di beberapa bank ternama di Indonesia, para nasabah sudah mulai dianjurkan untuk menggunakan 6 digit pin sebagai pengganti tanda tangan. Sebab. tanda tangan mudah ditirukan oleh siapapun.

4. Selalu Tinjau Laporan Kartu Kredit

Anda juga bisa melihat tanda adanya penipuan pada kartu kredit dengan meninjau laporan tagihan kartu kredit. Jika ada transaksi bodong alias transaksi yang bukan Anda lakukan, segera laporkan kepada pihak bank penerbit kartu kredit untuk di telusuri. Jika memang benar adanya penipuan, maka pihak bank akan menganjurkan pemilik untuk melakukan pemblokiran dan mengganti kartu kredit yang baru.

Baca Juga: 8 Tips Bertransaksi Aman dengan Kartu Kredit

Jadikan Kartu Kredit sebagai ‘Anak Emas’

Kartu kredit menjadi alat transaksi yang sangat mudah dipakai dan menguntungkan, tapi juga sangat mudah dijadikan sebagai media penipuan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Untuk itu, sebagai pemilik tentunya harus menganggap kartu kredit sebagai ‘anak emas’ alias yang harus diperhatikan dan dijaga dengan baik. Jangan sampai hilang atau data-data pribadi kartu kredit jatuh ke tangan orang jahat yang membuat Anda merugi.

Jika sudah terlanjur menjadi korban, selain lapor kepada pihak bank, Anda juga perlu melaporkan kasus penipuan tersebut kepada pihak yang berwajib agar pelakunya diproses secara hukum dan kasus penipuan di Indonesia bisa berkurang atau hilang.

Baca Juga: Ternyata Inilah Pentingnya Kartu Kredit Pertama Saat Memohon Kartu Kredit Lain

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement