REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Penulis skenario merangkap produser Nikah Yuk!, Andri Cahyadi, mengungkapkan bahwa sekitar 30 persen proses pengambilan gambar filmnya dilakukan di Jepang. Ia memastikan bahwa setting itu dipilih bukan hanya sekadar diselipkan dalam film sebagai adegan jalan-jalan.

Andri menjelaskan, Jepang erat kaitannya dengan kisah tokoh Lia yang diperankan Yuki Kato. Lia digambarkan sebagai seorang mangaka (komikus).

“Tokoh Lia ini tertarik mangaka, kan otomatis Jepang. Bukan sekadar jalan ke sana, tapi Lia berkarir di sana,” kata Andri dalam launching poster dan trailer film Nikah Yuk! di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, Selasa (7/1).

Proses pengembangan naskah, menurut Andri, ada pada suatu malam sekitar pukul 23.00 WIB. Kala itu, ia mengajak bertemu dua produser lainnya di daerah Kemang, Jakarta Selatan, untuk membicarakan idenya.

Pembicaraan akhirnya dilakukan hingga pukul 04.00 WIB, mulai dari mematangkan karakter dan lainnya. Seusai dari situ, Andri langsung membuat sinopsisnya.

Produser dan sutradara film Nikah Yuk!, Adhe Dharmastriya, yang juga ikut dalam diskusi malam itu, menceritakan kisah dalam film ini berdasarkan pada pengalaman pribadi dan juga pengalaman banyak orang. Pertanyaan "kapan nikah" yang sering diajukan keluarga dan kerabat akan dijawab dalam film ini.

“Kami syuting di Jepang itu 10 hari, di Jakarta 13 hari. Ketika kami bikin skenario, berharap punya karakter yang sedikit berbau Jepang, lalu kepikiran kayaknya Yuki Kato lucu dan millenial pasti kenal. Karena itu saya coba tawarkan sinopsis ke Yuki dan alhamdulillah dia mau,” papar Adhe.

Nikah Yuk! akan tayang di bioskop Indonesia pada 6 Februari 2020. Film yang diproduksi Lens Cinema itu dibintangi oleh Yuki Kato, Marcell Darwin, Roy Marten, Aliyah Faizah, Dwi Azkarina Aprilia, Jessica Veranda, Ivanka Suwandi, Ike Muti, Agung Sadana, Kevin Bzezovsky Taroreh, Messi Gusti, serta dua komika, yakni Ananta Rispo dan Fico Fachriza.

Ikuti Whatsapp Channel Republika