Usia 20 tahun merupakan masa di mana hidup mengalami masa transisi untuk menjadi mandiri. Mulai dari lulus kuliah, mulai bekerja, menikah, pindah dari rumah orang tua, dan masih banyak lainnya.
Anda mulai belajar meyeimbangkan antara utang atau tagihan dengan biaya lainnya yang dibutuhkan. Banyak orang yang tidak bisa mengatur keuangan di masa depan, hingga akhirnya menimbulkan banyak utang di masa tua selama bertahun-tahun.
Banyak orang yang tergiur dengan berbagai tawaran dari pemberi pinjaman, mulai dari cicilan dengan bunga rendah hingga kartu kredit. Tujuan awalnya memang untuk menyelamatkan masalah finansial, namun banyak yang akhirnya malah berujung pada hutang menumpuk. Nah, supaya tidak terjerat dengan utang, sebaiknya lakukan beberapa cara efektif berikut ini untuk menghindarinya.
1. Bijak Menggunakan Kartu Kredit
Sebagian orang berpikir bahwa kartu kredit merupakan sebuah penyelamat saat keadaan darurat terjadi. Walaupun tujuan awalnya memang baik, namun godaan untuk menggunakan kartu kredit secara terus menerus akan selalu ada. Bank penerbit kartu kredit akan berusaha untuk membuat nasabahnya menjadi gemar berutang, apalagi jika mereka masih muda.
Biasanya beberapa perusahaan memberikan bunga yang minim, berbagai promo dan point rewards dan berbagai keuntungan lainnya. Semua bisa membuat pemegang kartu kredit terus menggunakannya bahkan sampai ketahap ketergantungan
Tentu saja, kartu kredit bisa jadi alat pembayaran yang bermanfaat bahkan menguntungkan jika Anda bisa menggunakannya dengan bijak dan sesuai kebutuhan.
2. Persiapkan Biaya Mendadak
Sebisa mungkinmempersiapkan biaya mendadak untuk hal-hal yang tidak bisa diperkirakan yang akan terjadi. Mungkin saja mobil rusak, Anda mengalami sakit, dan masih banyak lainnya. Sisihkan penghasilan Anda sekitar 15% setiap bulannya untuk biaya ini. Apabila telah memiliki dana cadangan, maka potensi untuk berutang atau kehilangan uang pada pemasukan pokok tidak akan terjadi.
Baca Juga: 7 Ide Usaha Untuk Kamu Para Fresh Graduate
3. Jalani Kehidupan Sederhana
Barang-barang mewah memang bisa membuat bahagia, namun hanya untuk sementara. Mulai dari pakaian mahal, teknologi terbaru yang harganya selangit, makanan mahal, dan masih banyak lainnya. Semua itu memang dapat meningkatkan tingkat kehidupan sekaligus kepuasan.
Namun kehidupan mewah tersebut hanya akan membuat hidup menjadi tidak tenang karena tumpukan utang. Anggap saja bahwa Anda tidak mampu untuk menjalankan hidup mewah, sehingga tidak akan ada keinginan untuk membeli barang-barang mewah yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan.
4. Perhatikan Barang yang Akan Dibeli
Perhatikan apakah barang yang Anda beli telah sesuai dengan anggaran belanja yang dibuat atau tidak. Jangan gelap mata membeli barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Apabila tidak sesuai, maka sebaiknya tunda dulu pembelian tersebut serta rencanakan untuk membelinya di waktu yang akan datang jika Anda memiliki anggaran untuk itu.
Walaupun harus menunggu lama untuk membelinya, Anda akan bisa terhindar dari utang yang memusingkan. Tidak ada salahnya apabila ingin membeli barang yang memang bukan kebutuhan pokok atau mendesak, namun lebih baik jika menabung terlebih dahulu untuk membelinya. Jangan pernah berpikir untuk berutang untuk membeli barang tersebut.
5. Berpikir Ulang Sebelum Membeli
Sebelum membeli sesuatu, sebaiknya pikirkan dengan baik-baik. Coba pikirkan dulu secara berulang.
Apakah Anda memang membutuhkan mobil baru? Apakah jika membetulkan mobil lama apakah akan lebih baik karena bisa menghemat biaya pengeluaran?
Kalau tidak mendesak sebaiknya tidak usah. Anda masih bisa membenarkan mesinnya atau memolesnya menjadi seperti baru kembali.
6. Meminta Saran dari Orang Lain
Anda bisa meminta nasihat kepada orang yang memang sudah ahli mengatur keuangan. Coba cari orang di sekitar Anda yang mampu menabung dengan baik atau tahan untuk tidak berutang. Kemudian tanyakan bagaimana caranya dan apa rahasianya. Siapa tahu nasihatnya memang bisa memberikan dampak baik bagi Anda.
Baca Juga: 10 Tips Sukses Memulai Bisnis untuk Pemula
7. Hapus Kebiasaan "Lapar Mata"
Banyak orang yang sering mengalami hal ini. Istilah “lapar mata” digunakan untuk menyatakan sikap orang yang konsumtif dalam melihat sebuah barang atau hal lainnya. Misalnya saja, Anda sering melihat teman yang berjualan online mengunggah foto-foto produknya di media sosial.
Awalnya hanya melihat saja. Anda juga tidak membutuhkan barang-barang tersebut. Lama kelamaan Anda malah menjadi tergoda untuk membeli. Hal ini memang sering terjadi ketika kita tidak tahu apa yang sebenarnya kita mau dan butuhkan.
Dengan mudahnya kita bisa tergoda dengan produk-produk yang sebenarnya tidak dibutuhkan, diskon, atau promo kartu kredit. Tentu saja hal ini bisa menjebak kita. Membeli sesuatu dengan cara bayar di belakang hanya akan membuat awalan dari penumpukan hutang.
Apalagi jika nominalnya tidak sesuai dengan pendapatan. Selain itu, membayar kartu kredit yang tidak patuh bisa menjadi titik lemah yang berakibat pada melambungnya nominal bunga kartu kredit.
8. Buang Perasaan Gengsi
Mulai dari sekarang, buang jauh-jauh perasaan gengsi di dalam diri Anda. Gengsi merupakan sebuah sikap yang erat kaitannya dengan pengeluaran uang. Perasaan gengsi dapat membuat seseorang bisa berbelanja atau membeli sesuatu di luar nalar, tentunya juga berpotensi untuk berutang.
Hanya demi pengakuan saja, banyak orang rela memaksakan diri untuk membeli barang-barang yang tidak diperlukan secara konsumtif dan gelap mata. Utang pun akhirnya menumpuk untuk segera dibayar.
9. Buat Skala Prioritas
Setelah menyusun sebuah rencana anggaran, sebaiknya tetapkan skala prioritas mengenai kebutuhan tersebut. Susun seluruh kebutuhan, mulai dari yang paling penting hingga yang kurang penting.
Dengan menentukan prioritas tersebut, Anda bisa memilah mana kebutuhan yang penting dan mana yang dirasa kurang penting. Tentu saja perencanaan keuangan yang baik akan berpengaruh besar terhadap bebasnya Anda dengan utang.
10. Kurangi Kebiasaan Makan di Luar
Makan di luar memang sangat menyenangkan karena beragam hidangan pasti disajikan dengan cara yang menarik. Namun harus diingat bahwa makan di luar akan membuat kantong semakin tipis karena harganya. Coba kurangilah kebiasaan yang satu ini. Anda bisa memasak berbagai hidangan kesukaan di rumah.
Selain lebih menghemat pengeluaran, kebiasaan makan di rumah juga bisa lebih mendekatkan Anda dengan keluarga. Anda bisa memiliki waktu yang lebih banyak untuk mengobrol dengan keluarga saat berada di satu meja makan yang sama. Tak hanya itu saja, makanan di rumah pasti kebersihannya lebih terjamin daripada di luar.
Belajar Mengelola Keuangan dengan Baik
Selain itu, ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk melepaskan diri dari jeratan utang. Anda harus menerapkan pola kehidupan yang terorganisir dengan baik setiap harinya agar selalu sehat.
Mengapa hal ini begitu penting? Masalah kesehatan bisa mengganggu keseimbangan keuangan kapan saja. Jika Anda jatuh sakit, maka tidak bisa bekerja seperti biasa lagi.
Aktivitas dan pekerjaan akan terganggu semua dan tidak bisa berjalan dengan normal. Tak hanya itu saja, jika sakit Anda juga harus membayar biaya perawatan di rumah sakit dan obat.
Tidak sedikit orang yang akhirnya berutang karena terserang penyakit. Anda bisa menyiapkan proteksi diri dengan asuransi kesehatan. Agar saat jatuh sakit tidak harus membayar sejumlah uang untuk biaya pengobatan, apalagi sampai berutang banyak di orang lain atau renternir.
Baca Juga: 7 Kebiasaan Mengatur Keuangan yang Salah Pada Usia 20-an