Selasa 07 Jan 2020 13:58 WIB

Mengenal GHB, Obat yang Digunakan Reyhard Sinaga Bius Korban

UU Inggris memasukkan GHB sebagai narkoba Kelas C.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolanda
Obat (ilustrasi)
Foto: pixabay
Obat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pemerkosa paling produktif di Inggris, Reynhard Sinaga selalu membius korban-korbannya. Ia mencampurkan obat kedalam minuman yang membuat korban tidak sadarkan diri.

Dilansir dari BBC, Selasa (7/1) setelah kasus Reynhard mencuat Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel menyerukan peninjauan kendali obat-obatan seperti GHB. Walaupun kerap disebut obat pemerkosa GHB (gamma-hydroxybutyrate) sebenarnya juga kerap digunakan untuk rekreasi dan sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.

Baca Juga

GHB memang lebih umum bagi laki-laki homoseksual selama chemsex. Situs New Scientist mendefinisikan chemsex sebagai hubungan seks dengan obat atau narkoba bisanya melibatkan kristal metamfetamina (sabu-sabu), GHB atau mephedrone.

GHB tidak eksklusif bagi laki-laki homoseksual karena juga digunakan para heteroseksual. Tapi pemerkosa menggunakan GHB sebagai senjata.

Jajak pendapat terbaru menunjukkan lebih dari seperempat korban pemerkosaan pelecehan seksual. Mereka tidak sadarkan diri saat kejahatan terjadi.

GHB terpisah tapi cukup dekat dengan GBL (gamma-butyrolactone). Obat yang dijual secara legal untuk industri. GBL digunakan industri untuk memperantarai dua bahan kimia. Bagi manusia dapat digunakan sebagai narkoba karena memiliki sifat seperti barbiturat. Obat penenang yang mengurangi aktivitas otak.  

Kedua obat itu dikenal sebagai G. Keduanya berbentuk cairan, tak berbau dan dicampur dengan minuman ringan atau ditelan.

G dapat membuat penggunanya rasa euforia dan meningkatkan ransangan seksual. Tapi meningkatkan dosisnya walaupun hanya sedikit bisa fatal.

Overdosis G mudah terjadi bila dicampur alkohol atau obat lainnya. Dapat membuat orang tak sadarkan diri, kejang-kejang dan berhenti bernafas.

"Obat ini mengandung risiko besar ketika orang mencoba menggunakannya untuk hiburan, jika Anda mengambil satu tetes ekstra GHB maka 20 menit kemudian Anda akan tidak sadarkan diri," kata Profesor Adam Winstock, pendiri Global Drug Survey.  

Menurut data dari Kantor Nasional Stasistik Inggris dari tahun 2014 sampai 2018 ada 120 kematian di Inggris dan Wales yang melibatkan GHB. Tapi jumlahnya dapat lebih tinggi karena GHB tidak masuk dalam uji toksikologi kematian mendadak.

Menurut Winstock, GHB obat yang sulit dan mahal untuk dilacak. Saat ini juga belum diketahui secara pasti berapa pemerkosaan dan pelecehan seksual yang melibatkan GHB.

Sebelum Reynhard, kasus terkenal yang melibatkan GHB adalah kasus pembunuhan berantai Stephen Port. Port dihukum seumur hidup pada tahun 2016 karena merancuni empat laki-laki muda dengan dosis obat yang mematikan.  

Sejak tahun 2003 Undang-undang Penyalahgunaan Obat Inggris memasukkan GHB sebagai narkoba Kelas C.  GBL memang legal bagi industri tapi juga masuk narkoba Kelas C sehingga siapa pun yang memasok atau memilikinya dan diyakini akan mengkonsumsinya, dinyatakan melanggar hukum. Lintar Satria

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement