REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menetapkan kata "milenial" sebagai Kata Tahun Ini (KTI). Plt Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Dadang Sunendar mengatakan, pemilihan kata "milenial" ini ditetapkan dengan beberapa pertimbangan.
Pertimbangan pertama adalah "milenial" merupakan salah satu yang masuk dalam pencarian kata terpopuler sepanjang tahun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring. Menurut Google Trends, kata tersebut paling banyak digunakan pada Maret 2019 lalu.
Dadang mengatakan, kata "milenial" juga digunakan oleh berbagai kalangan di Indonesia. Distribusi penggunaan kata "milenial" cukup merata sehingga dinilai memiliki dampak yang besar bagi perkembangan penggunaan bahasa di Indonesia.
"Kata "milenial" ini sudah masuk menjadi salah satu kata terpopuler 2019 dengan jumlah pencarian 19.834 kali, berdasarkan data 30 desember 2019 pukul 12.58," kata Dadang, ditemui di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Senin (6/1).
Kata "milenial" menjadi populer karena mencerminkan munculnya generasi baru dalam bidang teknologi informasi, yakni mereka yang lahir pada tahun 1980-an hingga 2000-an. Hal itu memunculkan babak baru dalam penyebutan generasi yang dikaitkan dengan kemampuannya dalam penguasaan dan penggunaan teknologi informasi.
Pemimpin Redaksi KBBI, Dora Amalia, mengatakan bahwa penetapan KTI oleh Kemendikbud ini merupakan yang pertama kali dilakukan. Kamus lainnya, seperti Oxford dan Webster, setiap tahunnya juga melalukan penetapan kata paling populer dan berpengaruh setiap tahunnya.
"Ini yang pertama, hal itu merupakan hasil dari pencarian informasi tentang apa yang sudah dilakukan oleh kamus besar dunia. Misal kamus Inggris Oxford Dictionary, mereka itu Kata Tahun Ini-nya adalah climate emergency," kata Dora menjelaskan.
Selain itu, penetapan KTI juga dilakukan oleh Kamus Webster Amerika. KTI yang ditetapkan Kamus Webster yaitu "they". Penetapan kata tersebut sebagai KTI tidak hanya berdasarkan pencarian, namun juga memikirkan dampak dan perkembangan sosial masyarakat pada saat ini. Dora menjelaskan, "they" saat ini bukan hanya berarti kata tunjuk orang ketiga jamak, namun memiliki penambahan makna.
"Dalam Bahasa Inggris juga mengacu pada nongender person. Berdasarkan hal ini mereka menetapkan kata "they" meskipun bukan kata baru, tapi karena ada pergeseran makna dan itu menunjukkan perubahan fenomena sosial, mereka menetapkan kata itu sebagai Kata Tahun Ini," jelas Dora.
Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Hurip Danu Ismadi, mengatakan bahwa kata "milenial" selain digunakan oleh seluruh kalangan masyarakat juga digunakan pada kejadian-kejadian besar. Hal tersebut menandakan kata "milenial" menjadi satu tanda tertentu dari suatu perkembangan bahasa.
"Kenapa kata "milenial" dipilih? Nah, itu menunjukkan perkembangan bahasa di masyarakat di mana ada satu generasi yang memang ingin menggunakan kata itu dan muncul menjadi kata keterwakilan dari generasi itu," kata Danu.
Pemilihan kata "milenial" ditinjau dari segi popularitas, penggunaan, maupun distribusinya. Kata ini memiliki popularitas yang relatif tinggi sepanjang tahun dengan distribusi penggunaan di berbagai daerah, bidang ilmu, dan pemangku kepentingan yang luas.
Kata "milenial" juga berpotensi untuk tetap bertahan digunakan pada tahun 2020. Beberapa hal menjadi pertimbangannya ialah penggunaan istilah "generasi milenial" masih sering digunakan untuk mengidentifikasi generasi produktif yang memiliki kontribusi sosial dan kemampuan teknologi yang baik.
Berita yang membahas atau berita yang ditulis oleh generasi milenial cukup banyak beredar di masyarakat. Kata "milenial" juga sering diasosiasikan pada kebaruan dan kemodernan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
