Senin 06 Jan 2020 00:51 WIB

Studi Kaitkan Polusi Udara dengan Gangguan Kesehatan Tulang

Partikel halus polusi menyebabkan hilangnya massa tulang lewat stres oksidatif

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kabut polusi udara menyelimuti kawasan Jakarta, Selasa (8/10/2019).
Foto: Antara/Galih Pradipta
Kabut polusi udara menyelimuti kawasan Jakarta, Selasa (8/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Polusi udara tidak hanya berkontribusi pada peningkatan risiko gangguan pernapasan dan kanker paru-paru. Studi terkini mengungkap, polusi udara dalam level tinggi bisa memengaruhi kondisi kesehatan tulang.

Studi menganalis kesehatan tulang lebih dari 3.700 warga dari 28 desa sekitar Kota Hyderabad, India. Hasilnya menunjukkan bahwa paparan polusi udara, terutama partikel halus, berkaitan dengan tingkat massa tulang yang lebih rendah.

Menghirup partikel-partikel pencemar dapat menyebabkan hilangnya massa tulang melalui stres oksidatif dan peradangan yang disebabkan oleh polusi udara. Paparan studi telah dimuat dalam jurnal JAMA Network Open.

Untuk penelitian ini, tim periset menggunakan model yang dikembangkan secara lokal untuk memperkirakan paparan polusi udara. Materi yang digunakan adalah karbon hitam dan partikel tersuspensi berdiameter kurang dari 2,5 mikrometer.

Para peserta juga mengisi kuesioner tentang jenis bahan bakar yang mereka gunakan untuk memasak. Tim periset menghubungkan informasi tersebut dengan kesehatan tulang yang penilaiannya menggunakan jenis radiografi khusus guna mengukur kepadatan tulang.

Dari sejumlah informasi yang ada, peneliti hanya menemukan hubungan antara paparan polusi udara dan buruknya kondisi tulang. Akan tetapi, tidak ada korelasi yang ditemukan pada penggunaan bahan bakar biomassa untuk memasak.

"Studi ini berkontribusi pada literatur tentang polusi udara dan kesehatan tulang yang saat ini jumlahnya masih terbatas," kata penulis utama studi, Otavio Ranzani, seperti dikutip dari laman Live Mint.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement