REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjaga tubuh tetap terhidrasi mnungkin tampak seperti hal yang sederhana dan mudah dilakukan. Tapi faktanya, sekitar sepertiga sampai setengah lansia rentan terhadap dehidrasi.
Lansia cenderung lebih berisiko mengalami masalah kesehatan bila dehidrasi. Orang-orang dehidrasi yang dirawat di rumah sakit karena strok juga memiliki kemungkinan di atas dua kali lipat lebih besar untuk mengalami kecacatan setelahnya.
Menurut paper dalam Age and Ageing, salah satu pemicu terjadinya dehidrasi pada kelompok lansia adalah karena miskonsepsi atau kesalahpahaman. Hal ini diketahui setelah tim peneliti melakukan wawancara dengan lansia-lansia berusia 75 tahun ke atas yang secara umum memiliki kondisi sehat dan tinggal di rumah pribadi, bukan panti jompo.
Hasil studi menunjukkan adanya beberapa kesalahpahaman mengenai hidrasi yang membuat lansia enggan minum air sesuai kebutuhan seharusnya. Salah satunya adalah anggapan bahwa rasa haus merupakan indikator yang baik untuk mengetahui kapan seseorang harus minum.
"Ini tak lagi relevan pada kasus lansia," terang salah satu peneliti Cini Bhanu dari Department of Primary Care and Population Health di University College London, seperti dilansir Medical News Today, Jumat (3/1).
Bhanu mengatakan rasa ingin minum cenderung menurun seiring dengan bertambahnya usia. Namun bukan berarti kebutuhan akan asupan cairan saat lansia juga berkurang. Bhanu menilai orang-orang, khususnya lansia, menjadikan minum air sebagai kegiatan yang perlu didisiplinkan, alih-alih hanya bergantung pada rasa haus untuk minum air.
Sebagian lansia juga menganggap bahwa kebutuhan asupan cairan hanya bisa dipenuhi dengan minum air putih. Padahal, kebutuhan cairan juga bisa terpenuhi dengan meminum minuman lain, misalnya teh, kopi hingga jus buah.
Tak hanya itu, sebagian lansia juga meyakini bahwa pertambahan usia akan membuat mereka kehilangan kontrol terhadap kandung kemihnya. Anggapan ini membuat sebagian lansia merasa enggan untuk minum air lebih banyak karena takut tidak dapat mengontrol keinginan buang air kecil.
Di sisi lain, beberapa lansia juga tidak mengetahui jumlah asupan cairan yang dibutuhkan dalam satu hari untuk menjaga hidrasi tubuh. Salah satu lansia bahkan mengira bahwa ia harus minum 3 liter air atau lebih dalam satu hari agar tubuh tetap terhidrasi. Rekomendasi dokter secara umum adalah delapan gelas per hari untuk perempuan dan 10 gelas per hari untuk laki-laki.
Dari beragam kesalahpahaman mengenai minum dan hidrasi tubuh ini, tim peneliti menilai perlu adanya edukasi yang lebih baik untuk menyosialisasikan kebiasaan minum yang sehat pada lansia. Edukasi yang diberikan perlu memberikan informasi yang jelas mengenai jumlah kebutuhan cairan, meluruskan kesalahpahaman soal rasa haus sebagai 'tanda' untuk minum hingga penyesuaian asupan cairan bila memiliki penyakit tertentu.
"Dan bagaimana cara agar (kebiasaan minum air yang sehat dan mencukupi) ini bisa dicapai," tukas Bhanu.