Selasa 31 Dec 2019 05:37 WIB

Konsumsi Pemanis Buatan Bikin Tubuh Lebih Gemuk?

Pemanis buatan yang rendah kalori sering menjadi opsi untuk turunkan berat badan.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Pemanis buatan yang rendah kalori seringkali menjadi opsi pemanis bagi orang-orang sedang menurunkan berat badan (Ilustrasi Makanan Manis)
Foto: Pxfuel
Pemanis buatan yang rendah kalori seringkali menjadi opsi pemanis bagi orang-orang sedang menurunkan berat badan (Ilustrasi Makanan Manis)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemanis buatan yang rendah kalori seringkali menjadi opsi pemanis bagi orang-orang sedang menurunkan berat badan. Ironisnya, orang-orang yang kerap mengonsumsi pemanis buatan justru cenderung memiliki berat badan yang lebih besar dibandingkan orang-orang yang mengonsumsi gula biasa.

Hal ini diungkapkan dalam sebuah studi yang dilakukan oleh tim peneliti University of South Australia. Studi ini melibatkan lebih dari 5.000 orang sebagai partisipan.

Baca Juga

Tim peneliti mengatakan konsumsi pemanis buatan mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Konsumsi pemanis buatan meningkat hingga 200 persen pada anak-anak dan 54 persen pada orang dewasa dalam 20 tahun belakangan ini.

Melalui jurnal Current Atherosclerosis Reports, tim peneliti mengungkapkan bahwa orang-orang yang sering mengonsumsi pemanis buatan memiliki berat badan yang lebih besar dibandingkan orang-orang yang tidak pernah mengonsumsi pemanis buatan. Tim peneliti mengatakan hal ini bisa terjadi karena beragam hal.

Salah satunya, orang-orang yang gemar mengonsumsi pemanis buatan tidak memangkas asupan gula harian mereka secara keseluruhan. Meski menggunakan pemanis buatan untuk beberapa hal, mereka juga masih menggunakan gula biasa untuk hal-hal lain.

"Dan mungkin secara psikologis berpikir bahwa mereka bisa mengonsumsi banyak makanan kesukaan mereka (karena telah mengunakan pemanis buatan yang rendah kalori)," jelas ketua tim peneliti Profesor Peter Clifton, seperti dilansir Yahoo! Style, Selasa (31/12).

Selain itu, Clifton mengatakan penggunaan pemanis buatan juga dapat mengubah bakteri dalam usus yang kemudian dapat memicu penambahan berat badan. Setelah menginvestigasi 13 studi, tim peneliti juga menemukan adanya hubungan antara pemanis buatan dengan risiko diabetes tipe 2. Dalam sebuah studi yang diinvestigasi, tim peneliti bahkan menemukan bahwa mengganti minuman berpemanis buatan dengan minuman bergula dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2 hingga 7 persen.

Dari temuan ini, tim peneliti menilai pemanis rendah kalori tak selalu lebih baik dalam menjaga kesehatan. Opsi yang lebih baik dari pemanis rendah kalori adalah konsisten dalam menerapkan pola makan yang sehat.

"Yang meliputi banyak konsumsi gandum utuh, produk susu, makanan laut, kacang-kacangan, sayur dan buah, dan air putih," tutur Clifton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement