REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsep wisata berkelanjutan atau sustainable tourism diprediksi akan mendominasi tren liburan 2020. Secara sederhana, konsepnya bisa dijabarkan menjadi wisata dengan sesedikit mungkin jejak sampah, mendukung komunitas lokal, dan melestarikan budaya.
Beberapa perusahaan ikut menyuarakannya kepada publik, seperti Responsible Travel, Intrepid Travel, dan Travara. Laman Forbes, Senin (30/12), mengulas prediksi tren tersebut bakal diiringi dengan pilihan kondisi dan kebiasaan liburan yang diminati pelancong sebagai berikut.
Bepergian di masa lengang
Pantai, monumen, hingga museum tersohor selalu penuh pengunjung di musim liburan atau tanggal merah. Berwisata di masa lengang bakal menjadi pilihan sejumlah pelancong lantaran lebih murah dan nyaman, juga memperkuat ekonomi warga lokal.
Wisata "kota kedua"
Wisata kota kedua bakal menjadi tren berlibur populer karena menawarkan destinasi tak biasa. Misalnya, wisatawan bisa memilih Friuli yang hanya berjarak satu jam dari Venesia saat bertandang ke Italia. Opsi lain, mengunjungi Pulau Faroe sebagai ganti Islandia.
Minim penerbangan
Perjalanan dengan pesawat terbang memang memudahkan, tetapi meninggalkan jejak karbon yang tak bisa disepelekan. Para pelancong mulai memahami dampak buruknya terhadap lingkungan, sehingga mereka lebih memilih wisata yang minim penerbangan.
Melancong murah
Semakin banyak wisatawan yang lebih memilih perjalanan ala backpacker dengan anggaran murah. Tren liburan 2020 akan menjadi tahun untuk ekspedisi dengan kereta api dan bus, terutama untuk solo traveler yang ingin berjalan-jalan sendirian.
Hotel ramah lingkungan
Desain interior hotel dan rancangan bangunan ramah lingkungan kian diminati pelancong. Deretan penginapan dengan tingkatan sederhana sampai mewah di berbagai lokasi pun menerapkannya. Keindahan alam menjadi kekuatan, yang terlihat di tiap kamarnya.
Wisata santai
Media sosial membuat inspirasi tentang wisata semakin beragam. Masyarakat urban yang sehari-hari berkutat dengan rutinitas menjenuhkan, lebih memilih wisata santai dengan akses mudah. Tidak bisa dimungkiri, banyak pelancong yang wisata demi berburu foto ciamik.
Pelesiran pro-perempuan
Semakin banyak orang tertarik dengan destinasi wisata yang memberdayakan masyarakat lokal, terutama para perempuan. Sejumlah perusahaan dan agen perjalanan juga menghadirkan wisata perempuan-sentris, seperti Wild Terrains atau Girls Trip Tours.