Senin 30 Dec 2019 08:29 WIB

Pola Makan yang Ancam Penglihatan Lansia

Pola makan ala Barat dapat meningkatkan risiko degenerasi makula tiga kali lipat.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Friska Yolanda
Bahaya kurang dan kelebihan konsumsi air bagi lansia (Ilustrasi lansia)
Foto: Flickr
Bahaya kurang dan kelebihan konsumsi air bagi lansia (Ilustrasi lansia)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Degenerasi makula merupakan masalah kesehatan mata yang berkaitan dengan usia dapat merenggut penglihatan pusat. Pola makan kebarat-baratan ternyata dapat meningkatkan risiko degenerasi makula pada lansia.

"Orang-orang tahu bahwa pola makan memengaruhi risiko kardiovaskular dan risiko obesitas, tapi masyarakat mungkin tidak tahu bahwa pola makan dapat mempengaruhi kehilangan penglihatan," ungkap ketua tim peneliti Amy Millen dari School of Public Health and Health Profession di University At Buffalo, seperti dilansir WebMD.

Baca Juga

Amy dan timnya melakukan sebuah studi yang melibatkan hampir 1.300 orang dari berbagai latar belakang sebagai partisipan. Dari seluruh partisipan, sebanyak 117 baru menderita degenerasi makula dan 27 lainnya sudah lama menderita degenerasi makula.

Selama 18 tahun studi berlangsung, para partisipan diminta untuk mengisi survei secara berkala. Para partisipan diminta untuk memberi informasi mengenai pola makan mereka melalui survei ini.

Hasil studi menunjukkan bahwa pola makan ala Barat dapat meningkatkan risiko degenerasi makula hingga tiga kali lipat. Pola makan ala Barat yang berkaitan erat dengan risiko degenerasi makula adalah pola makan yang tinggi akan daging merah serta daging olahan, pola makan yang tinggi lemak, produk olahan susu tinggi lemak atau pola makan yang tinggi akan konsumsi makanan yang digoreng.

"Pola maka merupakan sebuah cara yang memungkinkan Anda untuk memodifikasi risiko Anda terhadap kehilangan penglihatan akibat degenerasi makula terkait usia," jawab Amy.

Dokter spesialis mata Dr Avnish Deobhakta yang tak terlibat dalam studi tidak merasa terkejut dengan temuan ini. Avnish mengatakan poal makan tinggi lemak hingga tinggi daging olahan telah dicurigai berkaitan dengan perburukan kondisi degenerasi makula.

"(Pola makan tersebut) membuat terjadinya degenerasi makula yang lebih berat menjadi lebih mungkin," terang Avnish.

Studi yang dilakukan oleh Amy dan tim bersifat observasi sehingga tidak dapat menunjukkan hubungan sebab-akibat. Akan tetapi, pola makan yang tidak sehat dinilai dapat menyebabkan inflamasi pada sel-sel di mata yang lalu meningkatkan risiko degenrasi makula di kemudian hari.

Oleh karena itu, tak ada salahnya untuk mulai memperbaiki pola makan. Meski bukan hal yang bisa diubah dalam waktu singkat, modifikasi pola makan ke arah yang lebih sehat sangat mungkin untuk diwujudkan secara bertahap.

Menurut American Academy of Ophtamology, egenerasi makula terjadi ketika bagian mata bernama makula mengalami kerusakan. Terkadang, kerusakan makula ini terjadi ketika endapan drusen terus bertambah di makula. Kerusakan makula juga bisa terjadi karena pembuluh darah baru terus terbentuk dan mengalami kebocoran serta melukai makula.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement