REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akhir tahun merupakan momentum tepat untuk melakukan evaluasi keuangan atau financial check-up. Sebelum memasuki tahun yang baru, ada baiknya mengevaluasi kondisi keuangan masing-masing.
Chairman & Co-Founder Halofina, Eko P Pratomo, mengatakan bahwa evaluasi keuangan pribadi bertujuan untuk memperoleh gambaran obyektif mengenai finansial setahun terakhir. Kondisi keuangan seseorang akan terlihat dari sana.
"Apakah kondisi keuangan sehat, kurang sehat, atau malah sedang sakit. Selain perlu melakukan medical check-up, kita juga perlu melakukan financial check-up paling tidak setahun sekali," ujar Eko lewat pernyataan resminya pekan ini.
Penting juga meninjau apakah tujuan keuangan yang telah dibuat selama setahun terakhir sudah berhasil dicapai atau mengalami hambatan. Berikut lima cara financial check-up mandiri, seperti diulas aplikasi Halofina.
- Evaluasi anggaran dan arus kas
Lakukan pengecekan apakah anggaran dan arus kas selama setahun terakhir sudah ideal atau belum. Hasil evaluasi ini menjadi modal penting untuk mengutak-atik pos alokasi keuangan saat membuat anggaran di tahun berikutnya.
- Evaluasi kekayaan bersih
Cek apakah kekayaan bersih setahun terakhir bernilai positif atau negatif. Caranya cukup sederhana. Catat dan hitung semua aset dan utang yang dimiliki, kemudian kurangi nilai total kekayaan dengan jumlah utang yang ada.
- Evaluasi tujuan keuangan
Periksa kembali kemajuan tujuan keuangan di tahun sebelumnya. Apabila terhambat, segera cari solusi dan beberapa langkah penyesuaian. Misalnya, memundurkan tenggat, menambah tabungan/investasi, atau menurunkan target nilai.
- Evaluasi dana darurat
Tinjau ulang apakah nilai dana darurat sudah sesuai dengan kebutuhan. Idealnya, menyisihkan dana darurat tidak hanya dari penghasilan bulanan. Bonus akhir tahun pun bisa digunakan sebagian untuk alokasi dana darurat.
- Evaluasi rasio keuangan
Ada banyak jenis rasio keuangan. Sebagai langkah sederhana, evaluasi yang dilakukan bisa fokus kepada saving ratio (menabung atau investasi), debt ratio (membayar utang), dan liquidity ratio (jumlah aset lancar).