REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di pinggiran Ibu Kota Jakarta, seorang ibu rumah tangga bernama Dita Agusta hidup bersama lebih dari 250 kucing yang sebelumnya telantar di jalanan. Perempuan berusia 45 tahun itu membuat “panti asuhan kucing" guna melindungi kucing-kucing jalanan itu.
"Saya tidak tega melihat kucing di jalanan," kata Dita seperti dilansir Reuters, Selasa (24/12).
Dita mengaku sudah mengurus kucing di jalanan sejak ia masih kecil. Namun, ia mulai serius membuat “panti asuhan” sekitar empat tahun lalu. Kala itu, dia dan suaminya, Mohammad Lutfi, membeli rumah yang lebih besar di kawasan Parung, Bogor, Jawa Barat.
Untuk mengurus 250 kucing, Dita merogoh kocek sebesar Rp 1 juta setiap harinya. Biaya itu untuk memenuhi kebutuhan makanan, obat-obatan, dan lainnya. Dita juga mempekerjakan lima karyawan untuk membersihkan rumah dua kali sehari untuk memastikan tempat higienis.
“Saya tidak menerima kucing yang tampak sehat, hanya kucing yang butuh bantuan,” katanya.
Dita berharap, kucing yang cacat tetap tinggal di tempatnya selamanya. Sebagai pecinta kucing, ia mengaku rutin mengajak kucing-kucingnya berjalan-jalan di sekitar lingkungannya.
Di rumahnya, semua 250 kucing dikebiri agar tidak memiliki keturunan. Dita dan suami juga selalu memastikan kesehatan kucing-kucing agar tidak menimbulkan risiko kesehatan bagi masyarakat sekitar.