Selasa 24 Dec 2019 08:18 WIB

Jangan Buat Keputusan Besar dalam Kondisi Perut Lapar

Peserta cenderung berpikir pendek dalam membuat keputusan ketika kondisi kelaparan.

Rep: Mgrol127/ Red: Didi Purwadi
Bila lapar tengah malam melanda pilih buah dan sayur sebagai pengganjal perut.
Foto: Republika/Prayogi
Bila lapar tengah malam melanda pilih buah dan sayur sebagai pengganjal perut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernahkah Anda membuat keputusan besar dalam keadaan perut kosong? Atau, mungkin Anda memilih terlebih dahulu makan sebelum membuat keputusan besar.

Beraktivitas dengan perut kosong adalah suatu hal yang berisiko. Peneliti dari Universitas Dundee, Skotlandia, menjelaskan mengapa Anda perlu terlebih dahulu makan sedikit sebelum mengambil keputusan besar.

Berikut penejelasannya yang dikutip dari Reader Digest.

Anda akan menerima lebih sedikit jika Anda lapar

Benjamin Vincent, peneliti dari departemen Psikologi Universitas Dundee, bersama rekannya Jordan Skyrnka menguji 50 orang dalam dua simulasi. Pada simulasi pertama, responden mengikuti pola makan normal mereka. Yang kedua, responden menjalani simulasi dengan tidak makan apapun di siang hari.

Dalam dua simulasi tersebut, responden diuji dengan menggunakan tiga jenis hadiah yakni makanan, uang, dan unduhan lagu. Vincent mendapati peserta ketika dalam kondisi perut lapar, akan mengambil keputusan cepat memilih hadiah yang lebih kecil.

‘’Sebaliknya, mereka (ketika dalam kondisi tidak lapar) akan sukarela memilih menunggu dalam waktu 35 hari demi mendapatkan hadiah yang lebih besar,’’ katanya. ‘’Namun, ketika kelaparan, mereka hanya akan bisa menunggu selama tiga hari.’’

Kelaparan berdampak pada cara otak Anda bekerja

‘’Kami ingin tahu apakah kelaparan memiliki efek spesifik pada bagaimana Anda mengambil keputusan,’’ kata Vincent. ‘’Apakah rasa lapar hanya terkait soal makanan, atau memiliki efek lebih luas lagi.’’

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta cenderung berpikir pendek dalam membuat keputusan ketika kondisi mereka kelaparan. Namun, kata Vincent, penelitian belum dapat menjelaskan mengapa rasa lapar bisa membuat orang kurang berpikir panjang dalam membuat keputusan.

‘’Kelaparan itu sangat umum, sehingga penting memahami ‘cara-cara’ (yang belum terjelaskan) yang mempengaruhi kita dalam membuat keputusan,’’ katanya.

Pilih makanan yang menggerakkan otak Anda

Tim peneliti dari Universitas Cambridge, Inggris, sebelumnya mencatat serotonin memainkan peran besar dalam proses pengambilan keputusan. Bahan baku untuk memproduksi serotonin --asam amino yang disebut triptofan, hanya bisa diperoleh dari makanan.

‘’Kadar zat kimia ini menurun di antara jam waktu makan,” sebut laporan sebuah artikel di Telegraph tentang penelitian itu.

Serotonin bisa membuat seseorang agresif dan impulsif. Dan, beberapa jenis makanan sangat kaya kandungan asam aminonya yakni sup ayam dan cokelat.

Ada pula daging merah, susu, kacang-kacangan, biji-bijian, pisang, tuna, dan kerang. Produk kedelai juga merupakan sumber asam amino yang baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement