Kamis 19 Dec 2019 22:31 WIB

Kopi Abah Tembus Pasar Malaysia

Kopi Abah milik Koperasi Santri segera dipasarkan di Malaysia.

Perusahaan asal Malaysia, VT Nusantara Sdn. Bhd, menjadi distributor Kopi Abah dan akan mengaplikasikan Gerakan Santri Usahawan di Malaysia.
Foto: Instagram @kopiabah
Perusahaan asal Malaysia, VT Nusantara Sdn. Bhd, menjadi distributor Kopi Abah dan akan mengaplikasikan Gerakan Santri Usahawan di Malaysia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koperasi Santri Millenial Center Indonesia (SIMAC) menggandeng perusahaan asal Malaysia, VT Nusantara, dalam mengembangkan bisnis kopi. Kerja sama ini juga termasuk memasarkan merek Kopi Abah di Malaysia.

“VT Nusantara Sdn. Bhd menjadi distributor Kopi Abah dan akan mengaplikasikan Gerakan Santri Usahawan di Malaysia. Perusahaan ini juga mempunyai komitmen yang sama untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam memberikan manfaat kepada umat dalam membangun dan mengembangkan ekonomi umat,” kata Nur Rohman, Kamis (19/12).

Baca Juga

Nur Rohman mengatakan, selama ini pihaknya mengembangkan Gerakan Santri Usahawan sebagai arus baru ekonomi Indonesia. Para santri bergabung dalam wadah Gerakan Santri Usahawan melalui usaha kopi dengan merek yang dikembangkan yakni Kopi Abah.

Menurut Nur Rohman, jika dulu santri hanya dipandang sebagai orang yang pintar mengaji, namun sekarang mereka bisa membuktikan bahwa santri bisa mengelola usaha produktif. Bahkan mulai merambah pasar ekspor, yakni kopi.

“Tujuan dari pengembangan Kopi Abah yang paling penting adalah memberdayakan para santri dan pesantren dengan membuat pelatihan barista yang memberikan bekal keterampilan dasar dalam membuat kopi hingga keterampilan mengelola kedai dan digital marketing,” katanya.

Pihaknya berkomitmen mengembangkan usaha kopi dari hulu sampai hilir, dari mulai memberdayakan para petani kopi. Hal itu dilakukan dengan mengoptimalisasikan lahan, memberikan bekal keterampilan, mengekspor produk, serta membuka kedai kopi yang keseluruhan prosesnya ditangani oleh para santri.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement