Jumat 20 Dec 2019 04:36 WIB

Maudy Koesnaedi Sempat Jenuh Perankan Zaenab

Maudy Koesnaedi memerankan Zaenab dalam sinetron dan film Si Doel.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Maudy Koesnaedi sempat merasa jenuh memainkan tokoh Zaenab dalam sinetron Si Doel.
Foto: dok Republika
Maudy Koesnaedi sempat merasa jenuh memainkan tokoh Zaenab dalam sinetron Si Doel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Maudy Koesnaedi mulai dikenal publik sejak perannya sebagai Zaenab dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan. Sang aktris bersyukur bisa terlibat hingga film layar lebar ketiga yang tayang tahun depan, tetapi mengakui pernah jenuh memerankan Zaenab.

"Ada momen-momen jenuh memerankan Zaenab. Nangis melulu, sedih melulu, 'dilepeh-lepeh' sama Doel, balik lagi. Tapi itu buat saya sebuah tantangan. Perlu trigger untuk hadir di keluarga Si Doel dan tetap menghadirkan Zaenab yang seperti itu," ujar Maudy.

Baca Juga

Sinetron Si Doel Anak Sekolahan tayang di salah satu televisi swasta pada 1994 hingga tamat pada 2004, kemudian berlanjut dengan Si Doel Anak Gedongan. Pada 2018, rumah produksi Falcon Pictures dan Karnos Film menghadirkan versi layar lebarnya.

Sinema berjudul Si Doel The Movie itu diteruskan dengan Si Doel The Movie 2 setahun sesudahnya, tepatnya pada Juni 2019. Perkembangan cerita akhirnya mencapai penghabisan dalam Akhir Kisah Cinta Si Doel yang dijadwalkan rilis 23 Januari 2020.

Dengan waktu yang cukup lama sejak debutnya, Maudy berusaha merawat sosok Zaenab dalam dirinya, termasuk gestur, ekspresi, dan emosi tokoh fiktif itu. Konflik apapun dalam cerita yang membuatnya gemas, dia berusaha tetap melakoninya.

Maudy mengatakan, pada film mendatang energinya terkuras cukup banyak untuk menghadirkan Zaenab. Setelah terombang-ambing drama yang cukup lama, Doel (Rano Kano) akhirnya menetapkan pilihan antara Zaenab atau Sarah (Cornelia Agatha).

Uniknya, hanya Rano Karno selaku sutradara dan penulis skenario yang mengetahui akhir kisah hingga saat ini. Pasalnya, Rano menyiapkan tiga pilihan akhir cerita dan merahasiakannya kepada semua pemain dan kru, kecuali editor film.

Ibu satu anak itu berharap apapun sikap dan pilihan Si Doel di ujung cerita akan diapresiasi dan diterima penonton. Dia mengatakan, perjalanan cerita Si Doel sangat berkesan, penuh dengan suka duka dan momen bersejarah.

"Si Doel menjadi titik saya tercebur di dunia hiburan. Tanpa Si Doel, nggak akan ada pengalaman dan pembelajaran baik. Semua orang dalam keluarga ini membimbing saya, bersyukur dapat keluarga yang solid," ucap None Jakarta 1993 tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement