REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menggandeng PT. Kimia Farma (Persero) Tbk untuk alih teknologi industri produksi bahan baku Kit Rapid Test Dengue atau alat deteksi dini Demam Berdarah Dengue (DBD). BPPT dengan menyerahkan dokumen Teknologi Industri Bahan Baku Kit Rapid Test Dengue kepada pihak Kimia Farma.
"Selanjutnya akan dilakukan tahapan proses registrasi, produksi dan komersialisasi Kit Rapid Test Dengue yang merupakan upaya dalam menghadirkan produk Kit Rapid Test Dengue sebagai produk dalam negeri untuk substitusi impor," ujar Kepala BPP Hammam Riza, pekan lalu.
Ia mengatakan, hal tersebut dilakukan sebagai bagian dari tahapan alih teknologi dalam rangka kerjasama hilirisasi dan komersialisasi teknologi industri Kit Rapid Test Dengue. Hammam menjelaskan, masih tingginya angka kematian yang disebabkan Demam Berdarah Dengue (DBD) membuat BPPT berupaya menghasilkan inovasi yang bisa mendeteksi secara dini gejala tersebut.
Hal itu dilakukan agar para penderita DBD bisa mendapatkan penanganan yang cepat dan kemudian angka kematian juga bisa ditekan. Saat ini, menurutnya sejumlah produk Kit Rapid Test Dengue impor memang telah beredar di pasaran. Produk impor tersebut memiliki kandungan bahan aktif dari luar negeri yang tidak menggunakan strain virus lokal dan harganya cukup mahal.
Oleh karena itu, BPPT melalui Pusat Teknologi Farmasi dan Medika, Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi (TAB) telah melakukan inovasi teknologi Industri Kit Rapid Test Dengue dengan menggunakan strain virus lokal. Terdapat tiga tahapan utama dalam inovasi teknologi itu yaitu, pengembangan teknologi produksi bahan baku aktif Kit Rapid Test Dengue, formulasi sediaan strip Kit Rapid Test Dengue sertaTransfer teknologi, up scaling, registrasi dan komersialisasi bersama mitra industri.
"Hal ini tentunya kami lakukan untuk memberikan hasil yang lebih spesifik serta harga yang jauh lebih terjangkau bagi masyarakat," kata Hammam Riza.
Ia menjelaskan, inovasi KitRapid Test Dengue itu merupakan jawaban dari arahan yang diberikan Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas Kabinet yang membahas mengenai Pembangunan Kesehatan Nasional pada tanggal 21 November lalu.
"Menjawab arahan Presiden, kami telah melaksanakan kegiatan pengkajian teknologi produksi Kit Rapid Tes Dengue. Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan kesehatan masyarakat ke depan agar lebih diarahkan pada upaya prevensi atau pencegahan penyakit, termasuk deteksi dini," ujarnya.