Kamis 12 Dec 2019 15:10 WIB

5 Destinasi Wisata Terfavorit Turis Singapura dan Malaysia

Ada 5 destinasi wisata di Indonesia yang jadi favorit turis Singapura dan Malaysia.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Wisatawan mancanegara berjalan saat air surut di pantai Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB. Lombok menjadi salah satu dari lima destinasi wisata favorit turis Singapura dan Malaysia.
Foto: AHMAD SUBAIDI/ANTARA FOTO
Wisatawan mancanegara berjalan saat air surut di pantai Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB. Lombok menjadi salah satu dari lima destinasi wisata favorit turis Singapura dan Malaysia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bagi sebagian turis mancanegara, berkunjung ke wilayah Indonesia merupakan saat yang paling tepat dilakukan pada saat libur Natal dan Tahun Baru. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Traveloka, telah menyusun lima wisata terfavorit Indonesia saat rayakan hari pergantian tahun.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenparekraf RI, Rizki Handayani, mengatakan bahwa Malaysia dan Singapura masuk dalam kelompok negara dengan jumlah kunjungan wisatawan tertinggi ke Indonesia. Lima destinasi wisata terfavorit pun disusun berdasarkan pada kunjungan wisatawan dari dua negara tersebut.

Baca Juga

Hingga Oktober 2019, ada 241,1 ribu (17,80 persen dari total wisatawan asing) dari Malaysia melancong ke Indonesia. Sementara itu, pada waktu yang sama, 145,2 ribu (10,72 persen dari total wisatawan asing) turis Singapura juga menjelajahi Indonesia.

"Kami memutuskan bersama Traveloka untuk fokus pada lima destinasi wisata dulu,” ungkap Rizki saat peluncuran program Amazing Deals to Indonesia di Jakarta.

Kemenparekraf mencatat, 60 persen wisatawan Malaysia dan Singapura menggunakan jalur udara ketika mengunjungi Indonesia. Mereka mendarat di Bandara Ngurah Rai (Bali), kedua Bandara Soekarno Hatta (Banten), dan Bandara Juanda (Surabaya). Untuk jalur laut laut, mereka mengaksesnya melalui Batam, Kepulauan Riau.

Batam juga diharapkan bisa menjadi penyumbang besar wisatawan di akhir tahun. Lalu untuk jalur darat ada wisatawan dari Serawak, Malaysia, menuju ke Kalimantan. Sebagian naik mobil pribadi, tapi sebagian besar menggunakan kendaraan umum.

"Adapun lima destinasi wisata paling sering dikunjungi akhir tahun adalah Bali, Lombok (Nusa Tenggara Barat), Surabaya (Jawa Timur), Yogyakarta, dan Medan (Sumatra Utara)," ungkap Rizki.

Kemenparekraf bersama Traveloka memberikan promo khusus pada wisatawan Malaysia dan Singapura,yang hendak berkunjung ke lima wilayah tersebut. Per 1 Desember hingga 31 Desember, ada sekitar 1.000 hotel yang bekerja sama dengan Traveloka dengan diskon 20 persen. Maskapai perbangan juga menawarkan diskon 15 persen khusus wisatawan Malaysia dan Singapura.

Rizki mengungkapkan, warga Malaysia terdiri dari tiga etnis, yaitu Cina, India, dan Melayu. Ia mengungkapkan, mayoritas turis yang datang ke Indonesia masih didominasi etnis Melayu.

"Yang ke Jakarta atau Kualanamu itu etnis Melayu, sedangkan yang ke Bali kebanyakan dari etnis Cina. Ini harus kita geber lagi," papar Rizki.

Ada dua ide dari program Amazing Deals to Indonesia yang sudah dijalankan sejak awal Desember 2019. Kedua belah pihak mengupayakan agar wisatawan tetap bisa datang di akhir tahun dengan harga yang lebih murah mengingat umumnya semua serbamahal selama periode liburan.

" Indonesia harus selalu ada di market, Wonderful Indonesia dan Traveloka harus ada di market, walaupun sedang big season, karena nanti Januari-Maret 2019 mungkin akan mulai slow lagi," tutur Rizki.

Dari segi kedatangan turis, menurut Rizky, wisatawan asing terbanyak berasal Malaysia, Cina, Singapura, Australia, dan Timor Leste.

"Kami coba di Singapura dan Malaysiadulu, karena dilihat dari jaraknya ya, kemungkinan mereka membeli tiket ke Indonesia itu juga tinggi dan akses dari Malaysia dan Singapura kepada Indonesia sangat kuat,” ungkap Rizki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement