Kamis 12 Dec 2019 07:36 WIB

Neuropati Berbahaya, Peran Keluarga Penting Bagi Diabetesi

Diabetesi rentan terkena gejala neuropati.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Penyakit Diabetes. Diabetesi rentan terkena neuropati.
Foto: Blue Diamond Gallery
Penyakit Diabetes. Diabetesi rentan terkena neuropati.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Data International Federation tahun 2017 menunjukkan bahwa 50 persen penderita diabetes terkena gejala neuropati. Ini merupakan penyakit terselubung yang bila tidak diobati akan berkembang dan memiliki dampak signifikan pada kualitas hidup.

Medical & Technical Affair Manager Consumer Health P&G dr Yoska Yasahardja mengatakan, keluarga berperan penting untuk membantu mencegah dan mendeteksi risiko gejala neuropati agar diabetesi segera mendapatkan diagnosis akurat sedini mungkin. Sejalan dengan itu, keluarga harus memastikan pengidap kencing manis bisa mengontrol gula darah dan mampu mengelola diri secara optimal.

Baca Juga

"Apalagi memang sebagian besar penderita diabetes berisiko mengalami komplikasi seperti neuropati diabetes," kata Yoska dalam sebuah diskusi di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Neuropati diabetes menimbulkan gejala seperti kebas, kesemutan, rasa terbakar, dan rasa sakit sangat memengaruhi kualitas hidup. Jika tidak segera tidak diatasi, rasa kebas dapat memungkinkan penderita tak merasakan saat terluka atau terkena benda tajam.

"Jika sampai luka, diabetesi akan mengalami penurunan kualitas hidup. Hal ini tentu berpengaruh terhadap kondisi keluarga secara keseluruhan. Maka kepedulian keluarga itu penting sekali," ujar Yoska.

Di Indonesia, terdapat lebih dari 10 juta kasus diabetes. Data Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi Diabetes Melitus (DM) pada tahun 2018 sebesar 10,9 persen yang menggunakan konsensus Perkumpulan Endokrinologi Indonesia 2015.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement