Rabu 11 Dec 2019 21:26 WIB

Apa Risikonya Kalau Tahapan Pemberian Makan Bayi Dilompati?

Ada riskio yang bisa berakibat fatal kala tahapan pemberian makanan bayi dilompati.

Rep: MGROL 125/ Red: Reiny Dwinanda
Bayi makan. riskio yang bisa berakibat fatal kala tahapan pemberian makanan bayi dilompati.
Foto: PxHere
Bayi makan. riskio yang bisa berakibat fatal kala tahapan pemberian makanan bayi dilompati.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bayi memerlukan asupan nutrisi yang cukup untuk menunjang tumbuh kembangnya. Akan tetapi, pemberian makanannya pun perlu bertahap.

Ditemui pada Selasa (12/10) 2019, dr Suci Rias Fitrisia, menjelaskan tahapan makan yang baik bagi bayi. Ia mengungkapkan, bayi usia nol hingga enam bulan wajib diberikan Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif.

Baca Juga

"Nol sampai enam bulan tidak ada makanan lain selain ASI karena sudah ada penelitian bahwa pencernaan bayi baru siap menerima makanan lain saat usia setelah enam bulan,” jelas salah satu dokter umum bagian pelayanan anak Puskesmas Kebon Jeruk, Jakarta Barat ini.

Lantas bagaimana kalau ibu tak dapat memberikan ASI? Dalam kondisi khusus, seperti ibu tidak dapat memproduksi ASI, bayi bisa diberikan susu formula. Namun, menurut Suci, itu sebaiknya dilakukan juga dengan indikasi dari dokter.

Suci mengungkapkan, bayi di atas enam bulan baru dapat mengonsumsi makanan pendamping ASI. Terlebih, saat usia enam bulan bayi sudah bisa menegakkan kepala dan duduk tegak, meskipun masih perlu bantuan.

"Setelah enam bulan bayi boleh langsung diberikan makan seperti biasa, tetapi dalam bentuk semi cair karena bayi baru belajar makan selain ASI,” jelasnya. 

Menurut Suci, bayi harus diberikan makanan dalam kondisi tegak untuk mencegah terjadinya tersedak. Sementara itu, bayi di atas enam bulan harus mendapatkan karbohidrat, protein nabati, protein hewani, lemak, serat, serta buah-buahan agar kebuuthan nutrisi bayi terpenuhi.

Dalam pemberian makanan pada bayi, orang tua harus menyadari bahwa ada proses, secara perlahan tekstur makanan yang diberikan pada bayi akan meningkat. Menurut Suci, tiap anak biasanya berbeda, tahapannya bisa ditingkatkan per dua pekan.

"Ada juga yang sebulan sekali,” jelas Suci.

Dalam proses tersebut target akhir adalah ketika usia satu tahun anak sudah mampu mengonsumsi makanan keluarga seperti biasa. Sementara itu, Suci mengatakan jika bayi diberikan makanan tidak sesuai dengan umur mereka akan meminbulkan risiko.

“Risiko bayi diberikan makanan semi padat sebelum waktunya yaitu tersedak,” jelasnya.

Selain itu, bayi juga bisa tidak cocok dengan makanan yang diberikan dan menyebabkan alergi. Terserang alergi, tekstur BAB anak bisa menjadi tidak seperti biasanya atau lebih cair.

“Efek lain dari alergi juga bisa membuat anak menjadi sembelit dan infeksi di saluran pencernaannya,” ungkapnya.

Suci mengatakan, penting bagi orang tua untuk mengetahui tahapan makan yang baik bagi bayi. Ia mengingatkan, risikonya besar jika tahapan itu terlompati.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement