Jumat 06 Dec 2019 05:41 WIB

Menambahkan Ini ke Dalam Kopi Bisa Bikin Perut Buncit

Ada bahan yang jika ditambahkan ke dalam kopi justru menimbulkan lemak perut.

Segelas Kopi (Ilustrasi)
Foto: Pexels
Segelas Kopi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meminum secangkir kopi di pagi hari sebenarnya baik bagi kesehatan. Seperti diketahui, kopi merupakan salah satu minuman sumber antioksidan. Hanya saja, beberapa jenis bahan yang ditambahkan ke dalam kopi justru menurunkan manfaat baiknya.

Salah satu efek negatif dari salah mencampurkan bahan ke dalam kopi adalah perut buncit. Ada sejumlah bahan yang umum diaduk bersama secangkir kopi tetapi justru menimbulkan penambahan berat badan dan lemak perut.

Baca Juga

Dilansir melalui She Finds, Jumat (6/12),  bahan yang tidak tepat dicampur ke dalam kopi adalah non-dairy creamer. Krimer memang nikmat dicampur dengan kopi, tetapi ketahuilah bahwa krim merupakan sumber lemak trans. Jangan salahkan kopi, tapi lihat apa yang dicampur di dalamnya.

Dampak negatif dari non-dairy creamer untuk kopi, yakni kandungan pemanis di dalamnya. Biasanya di dalam krimer mengandung rasa manis dari mocha atau karamel. Hal ini bisa berpengaruh terhadap naiknya gula darah.

Kesalahan lain saat membuat kopi lainnya, yakni terlalu banyak menyendokan gula. Menurut American Heart Association, perempuan hanya boleh mengonsumsi tak lebih dari 26 gram atau enam sendok teh gula per hari.

Bila dalam sehari mengonsumsi dua cangkir kopi dengan tambahan dua sendok teh gula per cangkir, maka total konsumsi gula yang disarankan sudah mendekati ambang batas. Berhati-hatilah karena gula berpengaruh terhadap kenaikan berat badan, dan berisiko terkena penyakit diabetes.

Sebelumnya, mengonsumsi susu rendah lemak mungkin dianggap menyehatkan untuk ditambah dengan kopi. Namun, studi menyebutkan bahwa susu dengan kandungan lemak tinggi justru bisa mengontrol berat badan dan mengurangi risiko diabetes daripada susu rendah lemak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement