Jumat 06 Dec 2019 00:19 WIB

Nostalgia Tersimpan di Bajra Sandhi

Jika Anda penyuka sejarah masa lalu tentu spot ini patut dikunjungi. Terletak di tengah ruas Jalan Raya Niti Mandala, Renon, Denpasar, monumen ini berdiri megah menandakan Perjuangan Rakyat Bali bernama Monumen Bajra Sandhi. 

Rep: Ronald Ricardo (cek n ricek)/ Red: Ronald Ricardo (cek n ricek)
Sumber: Pesona.travel
Sumber: Pesona.travel

CEKNRICEK.COM -- Jika Anda penyuka sejarah masa lalu, tentu spot ini patut dikunjungi. Terletak di tengah ruas Jalan Raya Niti Mandala, Renon, Denpasar, monumen ini berdiri megah menandakan Perjuangan Rakyat Bali. Namanya Monumen Bajra Sandhi.

Monumen ini menyimpan serangkaian diorama yang menggambarkan heroisme masyarakat Bali dalam menegakkan kedaulatan dan ikut memperjuangkan berdirinya Republik Indonesia. Di balik kemegahannya, monumen ini menyimpan sejumlah kisah dan fakta unik yang tak banyak diketahui masyarakat.

Awal Berdiri

Bernostalgia di Monumen Bajra Sandhi, Denpasar
Sumber: Pesona.travel

Pendirian monumen ini berawal dari terpilihnya rancangan arsitektur karya Ir. Ida Bagus Gede Yadnya pada tahun 1981. Dalam kompetisi yang diadakan pemerintah Provinsi Bali tersebut, Gede Yadnya mengajukan rancangan monumen untuk mengenang perjuangan rakyat Bali.

Melalui sebuah proses panjang, akhirnya rancangan ini mulai direalisasikan pada tahun 1987 atas prakarsa mantan Gubernur Bali, Ida Bagus Mantra. Monumen ini akhirnya diresmikan pada masa Presiden Megawati Soekarno Putri, tepatnya pada 14 Juni 2003.

Lonceng Para Pendeta Hindu

Bernostalgia di Monumen Bajra Sandhi, Denpasar
Sumber: Pesona.travel

Eksterior monumen ini kaya akan detail ornamen khas Bali yang sarat dengan makna filosofi ajaran Hindu. Nama Bajra Sandhi sendiri berasal dari bentuk bangunan yang jika dilihat dari kejauhan menyerupai lonceng para pendeta Hindu, yang dalam bahasa Bali disebut bajra.

Pada bagian atas, terdapat periuk (kumba) yang melambangkan Guci Amertha. Selain itu, pada bagian gerbang museum, terdapat bentuk kepala Naga Basuki dan kura-kura yang disebut Bedawang Akupa. Kedua makhluk ini erat kaitannya dengan kisah mitologi perebutan Tirtha Amerta antara kaum Dewa dengan kaum Asura (raksasa).

Baca Juga: 5 Surga Wisata di Bali 

Selain nilai-nilai ajaran Hindu, arsitektur bangunan ini juga menyimpan perlambangan nasionalisme. Monumen ini memiliki 17 gerbang utama dan 8 pilar yang merepresentasikan tanggal 17 Agustus. Tinggi keseluruhan monumen adalah 45 meter, sesuai tahun kemerdekaan Republik Indonesia.

Tiga puluh tiga diorama yang terdapat di dalam museum pun semakin melengkapi pesan moral mengenai pentingnya nasionalisme dalam menjaga kemerdekaan yang telah diperjuangkan para leluhur.

Bernostalgia di Monumen Bajra Sandhi, Denpasar
Sumber: Pesona.travel

Seluruh diorama disimpan di lantai kedua museum ini. Diorama-diorama ini menggambarkan peristiwa-peristiwa penting dalam perjalanan sejarah rakyat Bali sejak era prasejarah hingga memasuki era Indonesia merdeka. Keseluruhan diorama ditata berurutan, searah jarum jam sesuai urutan waktu terjadinya peristiwa tersebut.

Beberapa diorama penting yang ada di sini menggambarkan peristiwa heroik Pertempuran Puputan Klungkung, peristiwa Puputan Badung, peristiwa perobekan surat Belanda oleh Patih I Gusti Ketut Jelantik, dan penyebarluasan proklamasi kemerdekaan 1945. 

BACA JUGA: Cek Berita AKTIVITAS PRESIDEN, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.  

Editor: Farid R Iskandar

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ceknricek.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ceknricek.com.
Advertisement
Berita Lainnya