REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serangan jantung yang membahayakan jiwa bisa terjadi kapan saja secara mendadak, bahkan di kala tidur. Dalam satu hari, kasus serangan jantung ternyata paling banyak terjadi di awal hari.
"Di jam 01.00 pagi sampai 06.00 pagi paling tinggi," terang konsultan kardiologi dari Cardiac Vascular Central Kuala Lumpur Dr Rosli Mohd Ali dalam diskusi kesehatan, di Jakarta.
Rosli mengatakan banyak orang yang mungkin merasa heran kenapa serangan jantung lebih sering terjadi di saat-saat jam tidur tersebut. "Orang bilang, kenapa ya, lagi istirahat kok bisa?" lanjut Rosli.
Rosli mengatakan di waktu-waktu tersebut, hormon stres di dalam tubuh mulai meningkat. Hormon stres meningkat untuk membantu tubuh agar bisa terbangun dari tidur di pagi hari. Kondisi tubuh yang stres inilah yang kemudian bisa memicu serangan jantung dan bahkan kematian pada dini hingga pagi hari.
"Itu kenapa orang meninggal, karena strok, atau serangan jantung, kebanyakan di awal pagi," tukas Rosli.
Penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung, merupakan penyebab kematian terbesar di dunia. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan ada sekitar 17,9 juta kematian akibat penyakit kardiovaskular setiap tahunnya d dunia.
Rosli mengatakan dari semua jenis penyakit jantung, penyakit jantung koroner paling banyak ditemukan. Salah satu risiko dari penyakit jantung koroner adalah serangan jantung.
Saat ini, tukas Rosli, tren penyakit jantung semakin banyak ditemukan pada kelompok usia yang lebih muda. Di Malaysia, lanjut Rosli, lima dari 21 orang yang terkena penyakit jantung koroner berusia di bawah 50 tahun.
"Kami melihat kecenderungannya lebih muda, sama seperti di Indonesia," ungkap Rosli.
American Heart Association ada beberapa upaya yang bisa dilakukan oleh semua masyarakat di berbagai kelompok usia untuk mencegah penyakit jantung. Upaya tersebut antara lain menerapkan pola makan sehat dan seimbang, aktif melakukan ativitas fisik dan rutin berolahraga, serta mengenali tanda-tanda bahaya dari serangan jantung.